DisDukcapil Kota Bogor telah bekerjasama dengan 24 Rumah Sakit Kota Bogor Tuntaskan Adminduk
Jakarta, INAKORAN
Validasi data terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Bogor (Disdukcapil) dengan berbagai pihak untuk memperbahui dan membuat data kependudukan baru tegas Sujatmiko ketika berbicara sebagai narasumber pada diskusi dengan mengangkat tema "Pembenahan Adminduk dan Kegunaan Data pada Kamis (27/5/21).
Diskusi digelar Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) dan hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Bogor.
Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) selama 15 tahun menjadi mitra kerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI) khususnya memfasilitasi warga rentan dan orang miskin di perdesaan dan miskin perkotaan untuk mendapatkan hak mereka sebagai warga negara, mulai dari KTP, Kartu Keluarga, Kartu Identitas Anak (KIA) Surat Nikah, KTP warga panti asuhan hingga surat keterangan lahir warga panti yang terbuang serta warga difabel yang kerap terlupakan.
"Sejak 2019, kita mengundang 24 Rumah Sakit kota Bogor untuk mengadakan MoU dalam rangka pelaksaan program tri in one". Tri in one itu jelas Sujatmiko, urus satu dapat banyak yaitu program Akte Kelahiran" tandasnya.
"Ketika ada warga yang lahir di Rumah Sakit, itu kita berikan Kartu identitas Anak (KIA) lengkap dengan NIK hingga usia 17 tahun diganti Kartu Tanda Penduduk (KTP)"; ujarnya.
"Selain itu lanjut Sujatmiko, jika ada yang mengurus tanpa melalui Rumah Sakit, perlakuan sama kita berikan" Pindah juga sama, begitu pindah, ia dapat KK dapat KTP, jelasnya.
Sebelum tahun 2019, belum ada pelayanan serupa. Ini adalah bagian dari inovasi pelayanan negara, jemput bola, memudahkan warga mendapatkan hak mereka sebagai warga negara ujar Sujatmiko.
Demikian sekolah-sekolah mulai dari TK hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) kita datangi sekolah dengan bekerjasama dengan pihak sekolah. Mereka cukup mengumpulkan data siswa kita cetak dan selesai kita serahkan.
Saat ini Siswa Sekolah Dasar ada 8 ribu KIA yang siap dibagikan. Dan sekolah lain juga sedang dikerjakan tutup Sujatmiko.
KOMENTAR