Dolar AS Kembali Perkasa Terhadap Mata Uang Global

Sifi Masdi

Monday, 20-01-2020 | 09:28 am

MDN
Ilustrasi rupiah vs dolar AS [ist]

Jakarta, Inako

Liris data ekonomi Amerika Serikat pada akhir pekan lalu yang menunjukkan peningkatan berdampak pada penguatan dolar Amerika Serikat (USD). Maka dalam satu pekan ke depan USD berpotensi menekan sejumlah mata uang global.

Pada penutupan perdagangan Jumat (17/1/2020), indeks dolar AS menguat 0,286 poin atau 0,29 persen menjadi 97,606. Harga menguat 1,26 persen sepanjang tahun berjalan.

Dalam waktu yang sama, EUR-USD menurun 0,4 persen menjadi 1,1092 per dolar AS. USD-JPY terkoreksi 0,02 persen menuju 110,14 per dolar AS. USD-CHF menguat 0,33 persen menjadi 0,9679 per dolar AS.

Sementara itu, AUD-USD terkoreksi 0,28% menuju 0,6879 per dolar AS. GBP-USD menurun 0,49 persen menjadi 1,3016 per dolar AS.

Valbury Asia Futures dalam publikasi risetnya menyampaikan mata uang dolar AS menguat setelah data ekonomi Paman Sam menunjukkan hasil yang solid. Di antaranya ialah data penjualan utama ritel yang melampaui ekspektasi.

“Sentimen tersebut membuat mata uang global cenderung tertekan terhadap dolar AS,” paparnya dalam publikasi riset, dikutip Minggu (19/1/2020).

Pada perdagangan Senin (20/1/2020), USD-JPY diperkirakan menguat dengan level resistan utama 110.40, sedangkan level support 109.90. USD-CHF juga diproyeksikan meningkat dengan level resistan utama 0.9725, sedangkan level support 0.9620.

Dalam waktu yang sama, mata uang EUR-USD diperkirakan terkoreksi dengan resistan di 1.1130, sedangkan support di 1.1060.

Setali tiga uang, GBP-USD diprediksi melemah dengan resistan utama 1.3085, sedangkan support 1.2975. Adapun, AUD-USD memiliki resistan di 0.6900, dan support di 0.6860.

 

KOMENTAR