Dolar Tergelincir karena kekhawatiran Resesi, rapat Bank Sentral semakin dekat

Hila Bame

Friday, 09-12-2022 | 11:00 am

MDN
Ilustrasi

 

JAKARTA, INAKORAN

Dolar melemah pada hari Jumat karena meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan di Amerika Serikat, dengan para pedagang waspada menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu depan, di mana Federal Reserve menjadi pusat perhatian.

Terhadap greenback, euro naik hampir 0,5 persen semalam dan naik tipis menuju puncak enam bulan yang dicapai pada awal minggu. Itu terakhir 0,23 persen lebih tinggi pada $1,0579, dan berada di jalur untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut.

Sterling juga menambah keuntungan kecil semalam dan terakhir naik 0,23 persen menjadi $1,22695, tidak jauh dari tertinggi enam bulan pada hari Senin di $1,2345. Yen Jepang naik lebih dari 0,4 persen menjadi 136,04 per dolar.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat moderat minggu lalu, data menunjukkan pada hari Kamis, dengan apa yang disebut klaim berkelanjutan naik ke level tertinggi 10 bulan pada akhir November, menambah kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia dapat memasuki resesi. tahun depan.

"Kami memiliki pandangan yang sangat canggung untuk tahun depan, yang berperan dalam proses pemikiran para pedagang. Kami melihat... pertumbuhan yang jauh lebih rendah secara global, juga pertumbuhan yang lebih rendah dari AS," kata Jarrod Kerr, kepala ekonom di Kiwibank.

Indeks dolar AS turun 0,27 persen menjadi 104,53, setelah tergelincir 0,3 persen semalam.

Ini telah jatuh hampir 7 persen pada kuartal ini, menempatkannya di jalur penurunan kuartalan terbesar sejak 2010.

"Itu (juga) sangat memposisikan saat ini," tambah Kerr, menjelang pertemuan kebijakan Fed minggu depan.

Pasar uang memperkirakan peluang 93 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, dengan suku bunga sekarang terlihat memuncak tepat di bawah 5 persen pada bulan Mei.

Ekspektasi bahwa Fed akan mengurangi kecepatan kenaikan suku bunganya dan bahwa suku bunga mungkin tidak naik setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya, telah menjatuhkan dolar lebih dari 8 persen dari puncak dua dekade terhadap sekeranjang mata uang yang dicapai pada bulan September. .

Imbal hasil Treasury AS juga merosot, dengan imbal hasil dua tahun, yang biasanya mencerminkan ekspektasi suku bunga, bertahan di 4,3035 persen, jauh dari level tertinggi 15 tahun hampir 4,9 persen yang dicapai bulan lalu.

Bagian kurva imbal hasil Treasury AS yang diawasi ketat, yang mengukur kesenjangan antara imbal hasil nota Treasury 2 dan 10 tahun terbalik di -83,7 bps.

 

Sumber: Reuters

 

 

KOMENTAR