Dunia Terkejut, China Temukan Sayap Ayam Impor Terkontaminasi Virus Corona
Jakarta, Inako
Temuan sayap ayam impor yang tertular virus corona d China, mengejutkan masyarakat dunia. Bagaimana tidak, temuan ini membuat orang khawatir dan bahkan takut terhadap produk makanan impor yang berasal dari berbagai negara.
Apalagi, hasil studi para ahli menyimpulkan bahw virus corona dapat bertahan hidup di dalam bahan kemasan makanan untuk jangka waktu beberapa jam atau beberapa hari tergantung pada suhu, kelembapan, dan jenis bahan.
Pihak berwenang di Shenzhen telah memberi tahu penduduk kota China untuk berhati-hati saat membeli makanan asing impor yang dibekukan setelah sampel yang dilaporkan diambil dari permukaan sayap ayam Brasil dinyatakan positif terkena virus corona.
Menurut pernyataan pejabat China setempat, sayap ayam itu berasal dari tanaman di negara bagian Santa Catarina, Brasil.
Dalam insiden serupa yang dilaporkan sebelumnya dari China, kemasan makanan laut impor (beku) dinyatakan positif terkena virus.
Menurut pejabat China, semua orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan produk tersebut telah dites negatif untuk virus corona.
Di antara sampel makanan laut beku yang pernah dites positif di masa lalu di China adalah paket udang dari Ekuador.
Jadi seberapa umum kemasan makanan terkontaminasi dan bagaimana dengan makanan itu sendiri? Juga, haruskah konsumen mengambil tindakan pencegahan tambahan?
Para ahli menunjukkan bahwa novel coronavirus dapat bertahan pada bahan kemasan untuk jangka waktu yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada suhu, kelembapan, dan jenis bahan.
Di atas plastik atau kertas, virus bisa bertahan hingga 5 hari. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa kemungkinan tertular virus dari kemasan makanan atau makanan "sangat tidak mungkin".
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika juga percaya bahwa risiko infeksi melalui rute ini "dianggap sangat rendah".
COVID-19 tentu saja mungkin menyebar dengan menyentuh benda atau permukaan makanan yang terkena virus, lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata. Tapi ini tidak diyakini sebagai salah satu cara utama penyebaran virus ini.
WHO cukup jelas tentang masalah ini. “Sampai saat ini tidak ada bukti virus yang menyebabkan penyakit pernapasan ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan,” kata badan kesehatan dunia itu. “Coronavirus tidak bisa berkembang biak dalam makanan; mereka membutuhkan hewan atau inang manusia untuk berkembang biak."
Hampir pasti bahwa produk makanan seperti itu terkontaminasi selama proses pengemasan, kata para ahli.
Secara teori, virus dapat bertahan hidup jika produk dibekukan, tetapi tidak jelas apakah materi virus, seperti yang ditemukan di sayap ayam, memiliki kemampuan untuk menginfeksi seseorang. Ada kemungkinan bahwa tes yang dilakukan pada sampel tersebut mengambil RNA dari virus mati yang tidak dapat menyebabkan infeksi.
TAG#sayap ayam, #virus corona, #china, #sayap ayam impor, #inakoran
188642256
KOMENTAR