Filipina Terima $ 29 Juta Peralatan Militer Dari AS Untuk Meningkatkan Pertahanan

Binsar

Tuesday, 08-12-2020 | 19:46 pm

MDN
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana [ist]

 

 

Manila, Inako

Menteri pertahanan Filipina, Selasa mengatakan telah menerima peralatan militer senilai 1,4 miliar peso ($ 29 juta) dari Amerika Serikat. Peralatan dimaksud merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pertahanan eksternal negara dan kemampuan melawan terorisme.

Peralatan yang terdiri dari senapan sniper dan perlengkapan alat peledak anti-improvisasi tersebut diserahkan penjabat Menteri Pertahanan AS Christopher Miller selama kunjungan ke dua negara di Asia Tenggara.

“Modernisasi AFP (Angkatan Bersenjata Filipina) pada akhirnya akan memungkinkan kami untuk menanggapi ancaman keamanan tradisional dan non-tradisional secara lebih efektif terhadap negara maritim kami,” kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana [ist]

 

Filipina sejauh ini merupakan penerima bantuan militer AS terbesar di kawasan Indo-Pasifik, setelah menerima pesawat, kapal, kendaraan lapis baja, dan senjata ringan senilai 33 miliar peso sejak 2015, kata Kedutaan Besar AS di Manila.

Perjalanan Miller datang hanya beberapa minggu setelah penasihat keamanan nasional AS Robert O’Brien mengunjungi Manila untuk mengirimkan amunisi berpemandu presisi senilai $ 18 juta.

Tahun lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meyakinkan Filipina bahwa mereka akan membela diri jika diserang di Laut Cina Selatan.

 

Amerika Serikat dan China telah berselisih mengenai masalah dari teknologi dan hak asasi manusia hingga militerisasi maritim China, dengan masing-masing menuduh satu sama lain melakukan perilaku provokatif yang disengaja.

China mengklaim 90% Laut China Selatan termasuk wilayah yang diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Pengadilan internasional pada tahun 2016 memutuskan bahwa klaim luas China, berdasarkan peta historisnya, tidak sejalan dengan hukum internasional.

KOMENTAR