Ganja Dilarang Tetapi Secara Medis Bermanfaat, Mau Tahu?
Jakarta, Inakoran
Mariyuana atau daun ganja adalah daun dari tanaman bernama Cannabis Sativa. Tanaman ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Di beberapa daerah di Indonesia, ganja digunakan sebagai pengobatan tradisional. Ganja atau yang biasa disebut cimeng, biasanya digunakan sebagai obat herbal dengan cara dibakar seperti rokok.
Selain itu, daun ganja dapat juga dimasak dengan dicampur sebagai bahan makanan, mulai dari brownies, kukis, gulai, diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer.
Akan tetapi, meski secara medis daun ganja bermanfaat, sebagian senyawa ini, sangatlah kuat dan bisa menyebabkan berbagai efek kesehatan serius jika disalahgunakan.
Peter Grinspoon, seorang dokter, pendidik, dan spesialis ganja di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikta, menuliskan dalam Harvard Health Publishing, bahwa ganja lebih aman daripada opium.
Penggunaan ganja medis di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, umumnya untuk mengontrol rasa sakit. Sementara, ganja tidak cukup ampuh untuk rasa sakit yang parah (misalnya, nyeri pasca operasi atau patah tulang).
Secara medis, ganja memiliki beberapa manfaat, berikut beberapa manfaat ganja dalam dunia medis.
Mencegah glaucoma
Glaucoma adalah penyakit yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan.
Meningkatkan kapasitas paru
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (2012) menyebut, daun ganja berpotensi menambah kapasitas paru-paru untuk menampung udara ketika bernapas.
Mencegah kejang karena epilepsi
Kandungan cannabinoid dalam daun ganja diyakini membantu meringankan kejang pada pasien epilepsi. Senyawa ini memiliki peran dalam mengurangi pelepasan neurotransmiter (sinyal rangsangan saraf) di sistem saraf pusat (SSP), sehingga mencegah kejang.
Untuk pasien kanker
Ganja juga digunakan untuk pasien kanker saat terapi paliatif untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ganja dapat melawan rasa mual dan munta yang merupakan efek kemoterapi.
Mengurangi nyeri kronis
Ganja bisa mengurangi bromyalgia atau rasa sensitif disertai nyeri seluruh tubuh, mengurangfi endometriosis atau jaringan lapisan rahim menumpuk di luar rahim dan mengurangi sistitis interstisial atau sindrom nyeri kandung kemih.
Untuk pasien gangguan kejiwaan
Para peneliti menemukan bukti bahwa tanaman ini mungkin membantu menghilangkan gejala depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.
Akan tetapi, mariyuana bukan obat yang tepat untuk masalah kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar dan psikosis. Pasalnya tanaman yang satu ini justru bisa memperparah gejala orang dengan gangguan bipolar.
TAG#ganja, #mariyuana, #obat medis, #manfaat ganja
184030980
KOMENTAR