Gereja Tua Kampung Yende Menjadi Pusat Wisata Religi Teluk Wondama

Inakoran

Wednesday, 24-01-2018 | 07:20 am

MDN
Kampung Yende di Kepulauan Roon Teluk Wondama. Di

Manokwari, Inako – 

Gereja tua di Kampung Yende di Distrik Roon Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang berumur ratusan tahun dinilai bisa menjadi daya tarik pariwisata religi bagi Kabupaten Teluk Wondama.

"Disitu juga ada kitab Injil tertua di tanah Papua. Usianya diperkirakan mencapai 119 tahun sejak penginjil datang di kampung tersebut. Jasad para penginjil pun kuburkan di situ," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) Ben G Saroy, di Manokwari, Selasa (23/1/2018).

Gereja Tua di Kampung Yende (ist)


Dalam beberapa tahun terakhir, BBTNTC, kata Ben G Saroy, telah  melakukan pendampingan di kampung ini. Pihaknya mendorong pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.

Dia menjelaskan, Kampung Yende sangat mempesona jika dilihat dari arah laut. Kampung ini berada tepat di pesisir pantai. Transportasi laut menuju kampung ini pun saat ini sudah lebih mudah.

"Kalau kita dari Manokwari, Kapal dari sini akan lebih dulu singgah di Yende sebelum ke Wasior. Pantainya bersih, suasana di kampung ini masih sangat alami," sebutnya lagi.

Ia menjelaskan, BBTNTC bersama World Wide Fun (WWF) sedang mengembangkan pariwisata di sejumlah lokasi kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Satu diantaranya di Distrik Room Teluk Wondama.

Selain Yende, obyek pariwisata lain bisa dinikmati di kawasan tersebut, baik di darat maupun laut.

"Di situ ada sebuah pulau kecil. Menariknya pulau ini menjadi tempat peristirahatan hewan-hewan malam dan siang seperti burung dan kelelawar. Pada pagi dan sore hari kita bisa menyaksikan bagaimana mereka bergantian menjaga pulau," ujarnya.

KOMENTAR