Gubernur Enembe Minta Warga Hindari Konflik Karena Perbedaan Agama

Inakoran

Wednesday, 14-02-2018 | 01:47 am

MDN
Gubernur Papua, Lukas Enembe [ist]

ong>Jayapura, Inako – 

Gubernur Papua Lukas Enembe kembali meminta segenap masyarakat di daerah itu untuk menghindari adanya gesekan atau konflik yang dipicu karena perbedaan agama atau kepercayaan.

"Tidak dibolehkan hadirnya ajaran-ajaran yang bersifat radikalisme di antara pemeluknya, karena semenjak dahulu sampai sekarang masuknya agama-agama di Papua, selalu berlangsung secara aman, damai penuh toleransi dan kekeluargaan, sesuai dengan corak masyarakat lokal di Bumi Cenderawasih," kata Lukas di Jayapura, Sabtu (10/2/2018).

Sehari sebelumnya Lukas mengukuhkan pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani (LP3K) bagi umat Katolik, Lembaga Pengembangan Tripitaka (LPTG) bagi umat Budha dan Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah (LPPD), di Kota Jayapura.

Lukas mengatakan pihaknya juga mengajak pengurus lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh-tokoh agama agar bersama-sama pemerintah secara terus menerus menyadarkan generasi muda.

"Hal ini terkait larangan minuman keras, bahaya narkoba serta penyakit HIV/AIDS yang kini tersebar hampir di seluruh pelosok Tanah Papua, mari semua bersatu menabuh tifa sebagai pertanda perang dengan penyakit-penyakit masyarakat ini, demi menyelamatkan generasi muda sebagai masa depan Papua," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan di bidang keagamaan, merupakan dasar dari semua bidang pembangunan yang dilaksanakan di Provinsi Papua, di mana prinsip Kasih Menembus Perbedaan menjadi landasan filosofinya.

"Kasih menembus perbedaan menjadi jawaban untuk merekatkan semua elemen di Provinsi Papua," kata Gubernur Papua periode 2013-2018 yang maju lagi dalam pilkada 2018 itu.

Dia menambahkan, apa yang dilakukan itu merupakan salah satu implementasi dari upaya melaksanakan misi keduanya bersama Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal yakni meningkatkan sumber daya manusia Bumi Cenderawasih yang sehat, berprestasi dan berakhlak mulia.

KOMENTAR