Gubernur Maluku Jamin Ketersediaan Listrik Untuk Industri
Pemprov Maluku menjamin ketersediaan listrik untuk kepentingan industry guna menjamin investasi yang masuk ke daerah itu.
Jaminan ketersediaan itu disampaikan langsung oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff, di Ambon, Senin (12/2/2018).
Menurut gubernur, ketersediaan listrik akan mempermudah pengelolaan aneka potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis, baik untuk domestik maupun ekspor.
"Kapasitas listrik PT. PLN (Persero) wilayah Maluku dan Maluku Utara sebesar 120 Mega Watt (MW) dengan beban puncak hanya 60 MW sehingga strategis bagi investasi," katanya.
Said menambahkan, ketersediaan listrik juga didukung oleh kehadiran kapal pembangkit listrik, Karadeniz Powership Yasin Bey milik Karpowership Grup Energi Karadeniz, Istanbul, Turki yang tiba di perairan desa Waai, kecamatan salahutu, pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah pada 15 Maret 2017.
Kapal listrik itu berkapasitas 60 MW itu bertujuan untuk memperkuat pelayanan PT PLN dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik di kota maupun pulau Ambon.
"Jadi tidak masalah lagi dengan kapasitas listrik yang sebelumnya sering dikeluhkan para investor yang berminat menanamkan modalnya di kota maupun pulau Ambon," ujar Gubernur.
Kapal ini sebagai solusi jangka pendek terhadap krisis listrik di berbagai daerah. Pengoperasian kapal genset ini sebagai `jembatan` sebelum proyek listrik 35.000 MW tuntas.
Pemanfaatan kapal pembangkit listrik ini membantu daerah di Indonesia yang kekurangan listrik. Wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan cocok untuk pembangkit listrik apung.
Kapal "genset raksasa" ini disewa oleh PLN untuk lima tahun ke depan dari perusahaan di Turki.
Gubernur mengundang investor untuk menanamkan modalnya di Maluku karena terbuka peluang bisnis menggairahkan.
"Investor silahkan berinvestasi di Maluku karena stabilitas keamanan sebagai persyaratan utama tidak menjadi masalah dan Pemprov maupun Pemkab/Pemkot siap memberikan kemudahan,"katanya.
Apalagi, Pemprov Maluku telah menandatangani deklarasi bersama ekspor Maluku dengan sejumlah pemangku kepentingan di Ambon pada 12 Febuari 2018.
KOMENTAR