Hadir Di Acara Yaqowiyu Apem di Klaten, Arilangga Pertegas Jatidiri Sebagai Pemimpin Berbudaya

Binsar

Saturday, 17-09-2022 | 04:33 am

MDN
Airlangga Hartarto didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani menghadiri Festival Yaqowiyu di Klaten, Jumat 16 September 2022 [Inakoran]

 

Klaten, Inakoran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu Pemerintahana Presiden Joko Widodo, menghadiri puncak tradisi Yaqowiyu di Klaten, Jumat (16/9).

Dalam acara itu, Airlangga didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani.

Acara itu diawali dengan kirab gunungan apem dari kompleks masjid Gedhe Jatinom menuju lokasi penyebaran apem yang jaraknya tidak terlalu jauh dari masjid. Di sana ribuan warga sudah menunggu beberapa jam sebelum acara dimulai.

Airlangga mengenakan busana Jawa putih dengan blangkon, sementara Ganjar mengenakan pengaturan batik warna biru tua. Keduanya menempati kursi kehormatan di panggung utama.

 

Dalam sambutannya Airlangga mengungkapkan rasa syukur karena pemerintah bisa mengatasi pandemi COVID-19 dengan baik, dan kondisi itu membuat tradisi penyebaran apem bisa dilaksanakan kembali.

“Alhamdulillah COVID-19 bisa ditangani dengan baik,” kata Airlangga di depan ribuan warga.

Airlangga juga mengajark warga untuk belajar dari semangat Ki Ageng Gribig yang berdakwah Agama Islam secara damai di wilayah itu.

"Mari kita belajar dari Ki Ageng Gribig yang berdakwah Agama Islam secara damai,” tambah Airlangga yang disambut sorak gembira ribuan jemaat yang hadir.

Sebelum mengakhiri sambutan singkatnya, Airlangga mempersilahkan Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani maju menyapa ribuan warga yang hadir.

Airlangga, Ganjar dan Bupati Sri Mulyani lalu berdoa bersama sebelum menyebar apem dengan cara dilempar kearah warga.

Usai acara penyebaran apem, Airlangga langsung berziarah ke makam Ki Ageng Gribig sebelum melanjutkan kegiatan lainnya di Solo. Sementara itu, Ganjar juga meninggalkan lokasi itu dan pulang.

 

Yaqowiyu adalah tradisi dengan kekhasan penyebaran kue apem, yang diadakan setiap bulan Sapar di Jatinom, Klaten Jawa Tengah. Apem adalah jenis kue yang terbuat dari tepung beras.

Tradisi ini dimulai oleh Ki Ageng Gribig, seorang ulama besar di daerah Klaten dan sekitarnya yang berperan menyebarkan Islam.

Saat pulang menunaikan ibada haji di Mekkah, Ki Ageng Gribig membawa oleh-oleh berupa kue apem dan akan dibagikan kepada saudara, murid, dan tetangganya. Namun, oleh-oleh yang dibawa Ki Ageng Gribig tidak cukup, kemudian meminta keluarganya untuk membuat kue apem untuk dibagikan.

Sejak 1589 Masehi atau 1511 Saka, Ki Ageng Gribig selalu membagi-bagikan apem kepada orang-orang di sekitarnya.

Sebelum wafat, Ki Ageng Gribig mengamanatkan kepada masyarakat Jatinom, Klaten, untuk memasak sesuatu sebagai sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan. Sejak itu, tradisi Yaqowiyu dilaksanakan masyarakat daerah itu sebagai festival tahunan.

Kata Yaqowiyu, sebenarnya diambil dari bagian akhir doa memohon kekuatan dalam bahasa Arab, yakni yaa qowiyyu, yaa aziz, qowwina wal muslimiin, yaa qowiyyu warzuqna wal muslimiin.

 

Sementara itu, kue Apem diambil dari kata bahasa Arab, yakni affum. Kata affum memiliki makna maaf. Oleh sebab itu, makanan yang dibagikan dalam tradisi ini kemudian disebut dengan apem Yaqowiyu.

Biasanya, kue apem akan disebarkan dari panggung permanen di masjid selatan yang berada di kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig.

Masyarakat kemudian percaya bahwa kue apem Yaqowiyu dapat membawa kesejahteraan bagi mereka yang mendapatkannya.

Tradisi Yaqowiyu dilakukan setiap bulan Sapar dalam penanggalan Jawa. Biasanya, kue apem akan disebarkan dari panggung permanen di masjid selatan yang berada di kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig.

 

 

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini kemudian menjadi festival unggulan di Klaten. Bahkan, masyarakat di daerah sekitarnya, seperti Boyolali, Solo, Sragen, hingga Yogyakarta datang ke Klaten untuk ikut festival tersebut.

 

KOMENTAR