Harga Emas Terus Berkilau, 4 Februari 2020

Sifi Masdi

Tuesday, 04-02-2020 | 10:42 am

MDN
Ilustrasi bursa emas [ist]

Jakarta, Inako

Ketidakpastian ekonomi global sejalan dengan mewabarnya virus Corono ke sejumlah negara membuat investor berpikir ulang untuk mengamankan aset investasinya. Dalam kondisi yang tidak pasti ini, pelaku pasar tampaknya ogah memilih aset yang berisiko termasuk saham, tapi lebih memilih aset yang lebih aman. Emas merupakan aset yang banyak diburu selama dua pekan belakangan ini karena dianggap sebagai safe haven atau aset yang paling aman. Kecendeungan ini membuat harga emas di pasar terus melambung.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

Menurut Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, pamor emas di kalangan investor masih tinggi mengingat logam mulia tersebut dinilai sebagai aset safe haven oleh para investor kini di tengah banyak ketidakpastian.

Pasar masih khawatir penyebaran virus corona di China yang kini juga telah menyebar ke beberapa negara lainnya belum juga menunjukkan akan segera mereda sehingga potensi sentimen tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masih cukup besar. Apalagi, belum adanya vaksin terhadap virus tersebut.

Akibatnya, ketidakpastian tersebut pun terus menekan minat investor terhadap aset berisiko termasuk pasar saham

Menurut Ariston, emas masih akan menguji level resisten kuat di US$1.600 per troy ounce dalam beberapa perdagangan ke depan.

Adapun, pada perdagangan Senin (3/2/2020) hingga pukul 18.44 WIB, harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,68 persen menjadi US$1.578 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka kontrak Maret 2020 di bursa Comex bergerak melemah 0,29 persen menjadi US$1.583 per troy ounce.

 

KOMENTAR