Hasil Penelitian: Olahraga Memberi Tahu Otak Untuk Makan Lebih Sedikit

Binsar

Wednesday, 19-05-2021 | 09:29 am

MDN
Hasil Penelitian: Olahraga Memberi Tahu Otak Untuk Makan Lebih Sedikit [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Ada anggapan bahwa olahragawan yang aktif secara fisik, kemungkinan akan makan lebih banyak untuk mengganti semua kalori yang mereka bakar saat bermain atau berlari.

Akan tapi, anggapan itu tidak sepenuhnya beanr. Hasil penelitian baru menunjukkan bahwa latihan aerobik - seperti lari, bersepeda, dan berenang - sebenarnya menurunkan nafsu makan dengan mengubah tingkat hormon yang mendorong keadaan lapar kita.

Young-Hwan Jo, dari Albert Einstein College of Medicine di Bronx, NY, meneliti bagaimana aktivitas berlari yang biasa dia lakukan secara reguler selama 45 menit selalu membuatnya ingin makan lebih sedikit dari biasanya.

Dia mulai melihat kemungkinan bahwa olahraga mungkin berperan dalam memberi sinyal ke otak bahwa nafsu makan perlu turun - agak mirip dengan apa yang terjadi di tubuh ketika kita makan makanan yang sangat pedas.

 

 

Sensasi panas menurunkan nafsu makan

Anda mungkin pernah memperhatikan bahwa ketika kita makan cabai atau hidangan yang sarat bumbu, suhu tubuh kita sepertinya naik, dan nafsu makan kita menurun. Kami sama sekali tidak bisa makan makanan pedas dan panas dalam jumlah yang lebih besar.

Itu karena cabai mengandung senyawa yang disebut “capsaicin”, yang berinteraksi dengan reseptor sensorik (reseptor TRPV1) di dalam tubuh, menimbulkan sensasi panas dan kemerahan.

Capsaicin juga telah terbukti membuat penurunan nafsu makan, yang menjadikan senyawa ini target penelitian untuk perawatan penurunan berat badan.

Young-Hwan Jo adalah seorang ahli saraf dan dia memutuskan untuk memeriksa apakah peningkatan panas tubuh yang dirasakan setelah berolahraga mungkin tidak merangsang neuron di area otak yang bertanggung jawab untuk homeostasis, pengaturan proses dasar tubuh, termasuk makan.

Dia mempelajari hipotalamus - bagian otak yang memainkan peran sentral dalam mengatur metabolisme dan berat badan.

Mempelajari hubungan otak dengan olahraga dan nafsu makan: "Saya bertanya-tanya apakah neuron hipotalamus tertentu merasakan suhu meningkat dan merespons pemanasan yang dipicu oleh olahraga dengan melepaskan pesan 'berhenti makan!'.” Young-Hwan Jo menemukan keraguannya adalah cerminan dari kenyataan. Hasil penelitian selanjutnya - yang kini telah dipublikasikan di jurnal PLOS Biology - menunjukkan bahwa dia berada di jalur yang benar.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Biology, Jo dan tim penelitinya mempelajari efek panas yang dihasilkan oleh cabai dan kemudian berolahraga pada rangkaian neuron yang mengoordinasikan penekanan nafsu makan, yang disebut neuron proopiomelanocortin (POMC).

Sel-sel ini biasanya ditemukan di daerah hipotalamus otak. Mereka menemukan bahwa cabai dan panas dapat mengaktifkan neuron POMC, yang berarti mereka memiliki reseptor TRPV1 atau reseptor capsaicin.

Percobaan mereka dengan tikus menunjukkan tikus makan 50% lebih sedikit makanan ketika reseptor ini diaktifkan.

KOMENTAR