HUT Bakamla RI ke 16: Pengamat Apresiasi Kinerja Laksdya Aan Kurnia

Ichsan

Thursday, 30-12-2021 | 12:18 pm

MDN
HUT Bakamla RI ke 16: Pengamat Apresiasi Kinerja Laksdya Aan Kurnia (Foto : Ist)

JAKARTA, INAKO - Bakamla RI baru saja memperingati Hari Lahirnya yang ke 16 bertempat di Markas Besar Bakamla RI (Rabu, 29 Desember, 2021). Dimana acara tersebut diawali dengan Upacara yang dipimpin langsung Laksdya Aan Kurnia. 

Dalam amanatnya, Aan menegaskan ada empat sasaran strategis yang akan dicapai oleh Bakamla RI pada tahun 2022 mendatang. 

Empat sasaran strategis tersebut, kata Aan, dibuat berdasarkan analisis ancaman dan evaluasi kinerja di tahun 2021. 

"Pertama peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem peringatan dini. Kedua optimalisasi gelar operasi. Ketiga pembinaan kapasitas dan kapabilitas penegakan hukum. Dan yang terakhir pembinaan saling percaya, Jelas Aan. 

Dimana dalam acara tersebut juga turut mengundang Muhammad Sutisna, selaku pengamat maritim yang juga mendapatkan brevet tanda kehormatan dari Bakamla RI. Bersama dengan Menko Polhukam dan Wakil Ketua DPD RI. 

Menurut Sutisna saat ditemui wartawan, disela sela kegiatan mengungkapkan bahwa sangat mengapresiasi kinerja Kepala Bakamla RI. Karena semenjak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Keamanan Laut pada Maret 2020 silam. Pak Aan sudah melakukan berbagai macam langkah kecil yang menakjubkan dalam memimpin Bakamla RI. 

Berbekal sederet pengalaman beliau selama di Institusi TNI AL, mulai dari komandan KRI hingga Danjen Akademi TNI. Perlahan Bakamla, institusi yang ia pimpin sudah mulai menemukan girahnya sebagai cikal bakal Coast Guardnya Indonesia dalam menjaga keamanan laut kita, "Ungkap  Sutisna". 

Menurut direktur maritime strategic center mengatakan selama tahun 2021 ini, adalah tahunnya Bakamla. Karena dengan melihat dinamika global hari ini, berkaca pada memanasnya situasi di Laut China Selatan. Bakamla telah konsisten dalam melakukan kerja kerja keamanan laut. 

Dimana sepanjang tahun ini  berdasarkan hasil pemaparan Kepala Bakamla RI dalam konferensi persnya, output yang telah dilaksanakan Bakamla yakni di bidang operasi dan latihan telah melaksanakan operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya, menghalau kapal survei Tiongkok dan anomali kapal tanker Yunani, penangkapan kapal yang melaksanakan illegal transshipment, menggagalkan penyeludupan narkoba di Kep. Seribu, SAR wilayah, menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) yang melakukan illegal fishing, pengamanan Laut Natuna Utara (LNU) dan pengamanan Rig Noble. 

Selain itu pada bidang kerjasama telah terlaksana courtesy call dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri, pembangunan kapasitas, ASEAN Coast Guard Meeting, latihan keamanan laut terpadu, menggelar rapat koordinasi keamanan maritim, melaksanakan daily brief bersama instansi terkait serta membentuk dan membina Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala). 

Serta  di bidang kebijakan dan strategi telah menyusun implementasi strategi di Laut Natuna Utara (LNU), menyusun strategi pengawasan hak lintas di ALKI, menyusun strategi kolaborasi pengamanan di Laut Sulawesi dan Sulu, menyusun Roadmap Bakamla RI, menyusun konsep manajemen pengamanan maritim, menyusun konsep pengembangan sistem peringatan dini, menyusun konsep Nelayan Nasional Indonesia (NNI), dan menyusun perkiraan ancaman keamanan di laut. 

Terakhir, di bidang informasi, hukum dan organisasi telah terlaksana Coast Guard Basic Training bagi CASN 2020 Bakamla RI, pengembangan sistem monitoring, pencapaian dalam BKN Award, penyelenggaraan advokasi hukum, penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, penguatan alutsista atau sarana patrol Bakamla RI serta implementasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum ," Kata Sutisna" 

Sederet kinerja yang telah dilaksanakan tentunya bukan berarti membuat Bakamla menjadi jumawa dan cepat puas.  Hemat saya, Pak Aan akan selalu menerapkan ilmu padi dan tetap bekerja senyap ditengah kesunyian untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Apalagi dalam memimpin institusi seperti Bakamla perlu membangun sinergitas dengan lembaga atau kementrian lain demi mewujudkan tata kelola keamanan maritim kita yang masih tumpang tindih perlu adanya legacy yang menguatkan. Tutup Sutisna. (***/rls)

KOMENTAR