IHSG Dibuka Menghijau di Level 7.800

Sifi Masdi

Friday, 12-09-2025 | 10:52 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan sentimen positif pada awal perdagangan Jumat (12/9/2025). IHSG dibuka menguat 0,68% ke posisi 7.800,93, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah di 7.794,66 dan tertinggi 7.827,14.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar di pembukaan perdagangan hari ini mencapai Rp14.018 triliun. Sejumlah saham dengan nilai transaksi tinggi tampak kompak menghijau, dipimpin oleh emiten perbankan besar.

 

Kenaikan IHSG banyak ditopang oleh pergerakan positif saham bank jumbo. Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 1,34%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menguat 1,96%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,27%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) ikut menguat 0,23%.

 

Selain sektor perbankan, beberapa saham energi juga mencatat lonjakan signifikan. Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) melesat 8,56% dan saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) naik 4,03%.

 


BACA JUGA:

Harga Minyak Dunia Naik: Dampak Eskalasi Perang Rusia–Ukraina

Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi: Dipicu Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis (11/9/2025)


 

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis (11/9/2025), IHSG juga ditutup menguat 0,64% ke level 7.747,91. Riset Phintraco Sekuritas menilai penguatan ini sejalan dengan meredanya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi domestik, serta semakin stabilnya kondisi politik dan keamanan.

 

Meski demikian, analis mengingatkan bahwa IHSG masih bergerak di bawah rata-rata pergerakan (MA20) dengan adanya tekanan jual pada volume transaksi. Hal ini membuat IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif di rentang 7.700–7.850 pada perdagangan hari ini.

 

Dari sisi fundamental, pasar juga mendapatkan dorongan positif dari data penjualan ritel domestik. Bank Indonesia mencatat penjualan ritel Juli 2025 tumbuh 4,7% secara tahunan (yoy), melesat dibandingkan kenaikan 1,3% yoy pada Juni 2025.

 

Ini menjadi kenaikan tiga bulan berturut-turut sekaligus pertumbuhan tercepat sejak Maret 2025. Analis menilai akselerasi penjualan ritel tersebut didorong oleh stimulus pemerintah dan turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

 

Dengan dukungan sektor perbankan, energi, serta data ekonomi yang menunjukkan tren pemulihan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya. Namun, investor tetap disarankan mencermati volatilitas jangka pendek di kisaran 7.700–7.850 sambil menunggu sentimen global berikutnya.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

KOMENTAR