IHSG Dibuka Menguat 1,53%: Senin (3/3/2025)

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan performa positif, dibuka menguat 1,53% ke level 6.358. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.03 WIB, sebanyak 299 saham mengalami kenaikan, 93 saham melemah, dan 165 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mencapai Rp11.082,26 triliun.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, dalam risetnya menyebutkan bahwa IHSG telah menembus level support 6.300 pada akhir pekan lalu. Kondisi ini membawa indeks kembali ke kisaran yang sama seperti periode Januari-Februari 2021.

"Secara historis, terdapat potensi area konsolidasi kuat di kisaran 6.000. Level ini dapat dianggap sebagai skenario terburuk bagi IHSG saat ini," ujar Valdy dalam risetnya pada Senin (3/3/2025).

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang resistance di 6.400, pivot di 6.300, dan support di 6.200.

Sejumlah faktor eksternal masih menjadi perhatian utama investor. Salah satunya adalah kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap beberapa negara mitra dagang. Kebijakan ini mencakup tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% bagi China.

Selain itu, pasar juga mengantisipasi kemungkinan tarif balasan (reciprocal tariff) yang mungkin diumumkan setelah pertemuan The Federal Reserve (The Fed) atau Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Maret 2025. Kebijakan ini diperkirakan dapat mempengaruhi sentimen global, termasuk pergerakan IHSG.

Dari dalam negeri, belum ada data ekonomi atau sentimen domestik yang cukup kuat untuk meredam tekanan jual yang terjadi dalam sepekan terakhir. Hal ini membuat investor lebih cenderung mencermati dinamika global sebagai acuan utama dalam mengambil keputusan investasi.

Rekomendasi Saham

Di tengah ketidakpastian pasar, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai memiliki potensi pergerakan positif. Beberapa saham pilihan hari ini meliputi: PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB).

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.