IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.366

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan ini, Senin (21/7/2025), dengan sentimen positif. Dibuka di zona hijau, IHSG tercatat menguat ke level 7.366,31 pada pukul 09.00 WIB. Momentum penguatan ini didorong oleh kenaikan sejumlah saham unggulan seperti CDIA, WIFI, hingga SSIA.
Berdasarkan data RTI Infokom, indeks sempat bergerak di kisaran 7.362 hingga 7.375 tak lama setelah pembukaan. Sebanyak 239 saham terpantau menguat, sementara 99 saham melemah, dan 271 saham stagnan. Nilai kapitalisasi pasar IHSG pun melonjak menjadi Rp13.214 triliun.
Salah satu sorotan utama pagi ini adalah saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu, yang melesat 24,62% ke level Rp1.215 per saham, menjadikannya salah satu top gainer pagi ini.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham: Jumat (18/7/2025)
Harga Emas Spot Tertekan: Dampak Kenaikan Dolar AS
Harga Bitcoin Diprediksi Tembus US$150.000: Dampak Rencana Regulasi Kripto
Tak kalah menarik, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) juga mengalami penguatan 3,7% ke harga Rp2.800 per saham. Volume perdagangan saham WIFI tercatat mencapai 39,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp108,4 miliar, mencerminkan antusiasme tinggi dari investor.
Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) yang juga dimiliki oleh Grup Djarum dan Prajogo Pangestu turut melanjutkan tren positif dengan kenaikan 4,91% ke level Rp2.990 per saham.
Saham lain yang ikut terdorong adalah: TOBA naik 2,6% ke Rp1.185, COIN melonjak 24,58% ke Rp735, BBCA menguat 0,59% ke Rp8.475.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa pekan ini fokus investor akan tertuju pada dinamika perdagangan global, terutama terkait potensi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kesepakatan ini menjadi krusial mengingat batas waktu 1 Agustus 2025, saat tarif 30% berpotensi mulai diberlakukan oleh AS.
Di sisi lain, pasar juga mencermati earning season kuartal II/2025 di Wall Street, yang dapat menjadi katalis lanjutan bagi sentimen risiko global. Investor akan mengamati sejumlah data ekonomi penting dari AS, seperti: Indeks PMI, Durable Goods Orders, dan Penjualan rumah baru dan rumah yang sudah ada.
Dari kawasan global, perhatian akan tertuju pada pertemuan European Central Bank (ECB), serta rilis data PMI dari Euro Area, Jerman, Jepang, dan Inggris.
Disclaimer:
Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.
KOMENTAR