IHSG Melonjak ke 7.604 : Dampak Rebalancing MSCI

Sifi Masdi

Friday, 08-08-2025 | 10:20 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat (8/8/2025) dengan lonjakan tajam, menembus level 7.600. Kenaikan ini terjadi setelah MSCI mengumumkan hasil rebalancing indeks yang memicu optimisme pelaku pasar.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat 1,58% ke posisi 7.604 pada pukul 09.01 WIB. Sebanyak 181 saham bergerak naik, 173 saham terkoreksi, dan 223 saham stagnan. Nilai kapitalisasi pasar pun mencapai Rp13.693,30 triliun.

 

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai, secara teknikal, indikator Stochastic RSI sebenarnya sudah berada di area oversold dengan tren penurunan yang mulai melandai. Sementara itu, MACD mengindikasikan potensi kelanjutan reversal meskipun tekanan volume jual masih meningkat.

“Masuknya beberapa saham ke dalam indeks MSCI menjadi katalis positif. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 7.450–7.550,” tulis tim riset dalam laporannya.

 


BACA JUGA:

Harga Minyak Dunia Terjun ke Level Terendah dalam 8 Pekan

Menunggu Pengumuman MSCI Saham Berpotensi Ini Daftarnya

Harga Emas Dunia Melemah Tipis: Dampak Aksi Ambil Untung


 

Sehari sebelumnya, Kamis (7/8/2025), IHSG ditutup melemah tipis 0,18% di level 7.490,18. Namun, secara year-to-date (ytd), IHSG masih bertahan di zona hijau dengan kenaikan 5,79% sejak awal 2025.

 

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menilai rebalancing MSCI berpotensi mendorong aliran dana asing (inflow) ke pasar saham domestik. Momentum ini juga bertepatan dengan rilis kinerja emiten semester I/2025.

 

“Selain itu, ada ekspektasi pemulihan ekonomi pada semester II/2025 yang bisa menjadi penopang tambahan,” ujar Wafi.

 

Sementara itu, Investment Analyst Capital Asset Management, Martin Aditya, menilai efek rebalancing MSCI pada IHSG secara keseluruhan cenderung netral. Menurutnya, fluktuasi lebih terasa pada saham-saham yang bobotnya disesuaikan atau dikeluarkan dari indeks, dan biasanya hanya berlangsung sehari. “Efeknya singkat karena ini rebalancing dari passive fund,” jelas Martin.

 

MSCI telah menetapkan hasil rebalancing yang berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. MSCI Global Standard Index: Masuk: PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Keluar: PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) – bergeser ke MSCI Small Cap Index.

 

MSCI Small Cap Index. Masuk: ADRO, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT MNC Tourism Indonesia Tbk. (KPIG), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG). Keluar: PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF).

 

Kombinasi sentimen teknikal, aliran dana asing, dan penyesuaian portofolio investor akibat rebalancing MSCI membuat perdagangan hari ini berpotensi dinamis. Investor diimbau tetap mencermati pergerakan saham-saham yang masuk dan keluar indeks, mengingat volatilitas dapat meningkat dalam jangka pendek.

 

Disclaimer:

Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

 

 

 

 

KOMENTAR