IHSG Dibuka Naik 0,54% ke Posisi 6.759,60 : Selasa (29/4/2025)

Sifi Masdi

Tuesday, 29-04-2025 | 10:19 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (29/4/2025) dengan penguatan sebesar 0,54% atau naik 36,63 poin ke posisi 6.759,60. Berdasarkan data RTI Business pada pukul 09.01 WIB, pergerakan indeks berada di kisaran 6.748 hingga 6.762.

 

Aktivitas perdagangan tercatat cukup aktif, dengan total volume saham mencapai 218,91 juta lembar, nilai transaksi sebesar Rp168,16 miliar, dan frekuensi perdagangan sebanyak 21.156 kali. Dari sisi pergerakan saham, 267 saham terpantau menguat, 53 saham melemah, dan 217 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat menyentuh Rp11.737 triliun.

 

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memproyeksikan bahwa IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji resistance di level 6.800. Hal ini didasarkan pada kinerja IHSG sehari sebelumnya, Senin (28/4), yang ditutup menguat 0,66% atau 44,05 poin ke level 6.722,96.

 


BACA JUGA: 

IHSG Dibuka Naik  0,60% ke 6.719,12 di Awal Pekan

Harga Minyak Dunia Menguat di Awal Pekan

Harga Emas Spot Terkoreksi pada Awal Pekan Ini


 

Menurut Valdy, penguatan tersebut mengonfirmasi breakout resistance di level 6.660, didukung oleh peningkatan volume transaksi dan terbentuknya pelebaran positive slope pada indikator teknikal MACD.

 

Namun, ia juga mengingatkan bahwa tren penguatan IHSG masih diwarnai kekhawatiran, terutama karena investor asing masih cenderung melakukan aksi jual bersih (net sell) sejak fase bullish reversal yang dimulai pada 8 April 2025. Meski demikian, IHSG dinilai masih berpeluang menutup gap di kisaran 6.770–6.870 dalam pekan ini.

 

Dari sisi eksternal, pasar masih mencermati perkembangan isu perdagangan global. Salah satu sentimen positif datang dari sikap Amerika Serikat yang cenderung melunak terhadap China, yang membuka peluang tercapainya kesepakatan dagang dengan sejumlah negara. Di sisi lain, tekanan politik dalam negeri AS juga diperkirakan mendorong Presiden Donald Trump untuk segera mencapai kesepakatan dagang strategis.

 

Sementara itu, dari dalam negeri, investor menantikan rilis data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal I/2025. “Menarik untuk dicermati apakah realisasi FDI masih bisa bertahan di level dua digit, mengingat isu tarif sudah mulai mencuat sejak awal tahun dan sejumlah kebijakan domestik sempat mendorong investor untuk bersikap wait and see,” jelas Valdy dalam riset hariannya.

 

Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi mencatatkan kinerja positif, yakni: PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Indika Energy Tbk. (INDY).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.


 

KOMENTAR