IHSG Melemah 0,54% Setelah Libur Panjang
Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025), dengan penurunan sebesar 0,54%, berada di level 7.127,51. Penurunan ini terjadi pasca libur panjang dan menyusul keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Pada pukul 09.01 WIB, data dari RTI Business menunjukkan IHSG tergerus sebanyak 38,54 poin, dengan rentang pergerakan yang tercatat antara 7.121 hingga 7.168. Dengan total volume perdagangan saham mencapai 793,57 juta lembar dan nilai transaksi sebesar Rp703,78 miliar, pasar menunjukkan dinamika yang cukup aktif di awal sesi.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 155 saham mengalami pelemahan, sementara 129 saham mengalami penguatan, dan 279 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa mencatatkan angka yang mencolok, mencapai Rp12.439 triliun.
Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia mengungkapkan bahwa penurunan IHSG tidak lepas dari melemahnya indeks di bursa Wall Street. Singkatnya, hari perdagangan yang lebih pendek dan aksi jual yang dilakukan oleh investor asing menjadi katalis negatif bagi IHSG.
Dalam analisisnya, CGS International Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren pelemahan dengan level support di angka 7.110 hingga 7.055 dan resistance di level 7.220 hingga 7.280.
Kondisi ini diperburuk oleh tekanan yang terjadi di pasar saham global, di mana indeks di bursa Wall Street ditutup dengan pelemahan yang signifikan. Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,50% menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sentimen negatif di pasar.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga menegaskan bahwa belum ada komunikasi dengan Presiden Donald Trump sejak pelantikannya, meskipun Trump sebelumnya menyatakan harapannya untuk melihat penurunan suku bunga dalam forum ekonomi di Davos.
Untuk perdagangan hari ini (30/1/2025), CGS International Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dianggap layak untuk dikoleksi, antara lain CTRA (Citra Marga Nusaphala Persada), PWON (Pakuwon Jati), PGAS (Perusahaan Gas Negara), MAPA (Mandom Indonesia), SSIA (Summarecon Agung), dan PTRO (Petrosea).
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR