Ilmuwan Sebut Virus Corona Mulai Tulari Manusia pada Oktober 2019: Tuduhan Trump Tak Terbukti
Hong Kong, Inako
Tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa virus corona berasal dari Laboratorium Virologi di Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah, terbantahkan setelah ilmuwan berhasil mengungkapkan susunan genetik dari virus corona.
Hasil penelitian ilmuwan yang dilansir South China Morning Post, Kamis (7/5/2020) menyebutkan pandemi Covid-19 atau secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2 ini diperkirakan telah menjangkiti manusia antara 6 Oktober hingga 11 Desember tahun lalu.
Hal ini berdasarkan sebuah artikel yang dirilis jurnal ilmiah Infection, Genetics and Evolution. Temuan ini didasarkan pada analisis lebih dari 7.000 kumpulan urutan genom yang dikumpulkan dari seluruh dunia sejak Januari lalu.
Dengan meneliti evolusi mutasi, para peneliti dari University College London dan University of Reunion Island dapat menghitung mundur jam molekuler ke titik awal yang sama.
Mereka juga dapat mengidentifikasi mutasi utama pada coronavirus, yang terus berkembang sejak melakukan lompatan ke manusia.
Sementara di saat penelitian retrospektif telah menyarankan berbagai tanggal untuk pasien Covid-19 pertama, data pemerintah China yang dilihat oleh South China Morning Post menempatkan infeksi pertama yang dikonfirmasi adalah pada 17 November 2019.
Berdasarkan informasi dari seluruh urutan genom pertama dari coronavirus yang diterbitkan oleh laboratorium di Shanghai pada Januari lalu dan analisis genom lainnya, para ilmuwan sebelumnya menyimpulkan bahwa SARS-CoV-2 kemungkinan besar berasal dari kelelawar dan melakukan lompatan ke manusia melalui seekor hewan di bulan November 2019.
Pada ilmuwan yang meneliti susunan genetic virus corona mengumpulkan 7.666 set data dan kemudian menganalisis munculnya keragaman genomik dari waktu ke waktu.
Dengan mengacu pada hasil penelitian ini, maka secara tidak langsung perang opini yang dilancarkan Donald Trump dan Menlu AS Mike Pompeo bahwa virus corona berasal dari laboratorium Institut Wuhan tak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, Trump mengatakan memiliki bukti yang menghubungkan asal COVID-19 dengan China. Ucapannya juga didukung Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Komentar tersebut muncul setelah intelijen AS mengeluarkan laporan bahwa COVID-19 memang bukan buatan manusia. Melainkan sesuatu yang mungkin saja "kecelakaan tak sengaja dari sebuah laboratorium".
Sementara itu China meminta AS berhenti mengalihkan isu buruknya penanganan COVID-19. Alih-alih membenahi situasi dalam negeri, AS dinilai terus mengalihkan fokus ke China.
KOMENTAR