Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul  (SIDO) mencatatkan laba bersih sebesar 218 miliar rupiah 

Hila Bame

Monday, 29-07-2024 | 07:10 am

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

 

Harga penutupan  Jumat  26/7/24 saham perusahaan farmasi dengan tickers SIDO, berada pada posisi Rp. 715. 

Valuasi saham SIDO kini berada di level sesuai kondisi pasar pada kelas bisnisnya. 

Untuk  investor jangka panjang, dinilai  tetap memiliki prospek pertumbuhan SIDO ke depan, terutama pada pasar ekspor (penjualan tumbuh +73% YoY dengan kontribusi 8% pada 1H24). Dividen yang ditawarkan juga cukup menarik. Dengan asumsi dividend payout ratio sebesar 95%, diestimasikan dividend yield SIDO dari tahun buku 2024 dapat mencapai 4,8%.

 

baca:  Jenis Instrumen Investasi Yang Bisa Dipilih

 

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul  ($SIDO) mencatatkan laba bersih sebesar 218 miliar rupiah (+47% YoY, -44% QoQ) pada 2Q24.

Hasil ini membuat laba bersih selama 1H24 menjadi 608 miliar rupiah (+36% YoY), yang kami nilai relatif sejalan dengan ekspektasi karena setara 55%/53% estimasi FY24F dari Stockbit/konsensus.

Kinerja SIDO secara kuartalan pada 2Q24 merupakan normalisasi dari kinerja yang sangat tinggi pada 1Q24, kendati tetap tumbuh signifikan secara tahunan berkat efek low–base pada tahun lalu.

Kami memperkirakan kinerja SIDO pada 2H24 tidak akan setinggi 1H24, sehingga kami mempertahankan estimasi laba bersih FY24 kami di level 1,1 triliun rupiah.

Realisasi kinerja SIDO selama FY24 berpeluang melebihi estimasi jika permintaan produk perseroan pada 2H24 melonjak seiring potensi curah hujan tinggi akibat La Nina. Manajemen sendiri mempertahankan guidance pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar mininum 10% untuk tahun ini.

  • Kinerja tetap solid meski ternormalisasi

Kinerja SIDO pada 2Q24 tergolong masih solid dengan pertumbuhan penjualan +13% YoY dan margin laba kotor yang lebih tinggi di level 56,8% (vs. 2Q23: 52,8%) berkat penurunan harga bahan baku.

Segmen F&B melanjutkan tren pertumbuhan kencang dengan penjualan tumbuh +21% YoY, sehingga kontribusinya kini mencapai 38% dari total pendapatan perseroan pada 2Q24 (vs. 2Q23: 35,4%).

Menurut manajemen SIDO, cuaca panas ekstrem yang terjadi di kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu faktor yang mendorong permintaan energy drink – terutama di Malaysia – selain semakin bertambahnya pekerja pada sektor konstruksi di negara tersebut.

  • Optimisme margin dapat bertahan di level tinggi

Manajemen SIDO cukup percaya diri bahwa margin laba kotor dapat bertahan di level yang tinggi pada 2H24 (vs. 1H24: 58,2%; 1H23: 53,1%), ditopang oleh peningkatan stok bahan baku ketika harga sedang rendah pada 2Q24.

Selain itu, inisiatif distribusi langsung (direct distribution) kepada Alfamart dan Indomaret yang dimulai pada 2H24 juga akan berdampak positif bagi margin.

Dari sisi beban operasional (opex), biaya iklan dan promosi – yang setara 9,5% dari total pendapatan pada 1H24 – berpotensi dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, mengingat kebutuhan perseroan untuk terus memperdalam penetrasi pada pasar ekspor.

 

TAG#SIDO, #JAMU, #JAGO, #SIDO MUNCUL

179266541

KOMENTAR