Info Harga Emas Spot dan Comex, 18 November 2021

Sifi Masdi

Thursday, 18-11-2021 | 09:51 am

MDN
Ilustrasi bursa emas [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Harga emas global  dalam  perdagangan hari ini, Kamis (18/11/2021) mengalami naik tipis. Pada pukul 07.23 WIB, harga emas spot ada di US$ 1.868,99  per ounce,  naik 0,08% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.867,48 per ounce.

BACA JUGA: Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 18 November 2021

Harga emas naik, karena investor melacak aliran komentar dari pejabat Federal Reserve tentang bagaimana bank harus atau tidak seharusnya menanggapi lonjakan inflasi.

 

Sehari sebelumnya, Selasa (16/11/2021), emas berjangka tergelincir US$12,5 atau 0,67 persen menjadi US$1.854,10, setelah melemah US$1,9 atau 0,1 persen menjadi US$1.866,60 pada Senin (15/11/2021), dan terdongkrak US$4,6 atau 0,25 persen menjadi US$1.868,50 pada Jumat (12/11/2021).

BACA JUGA: Info Harga Emas Spot dan Comex, 17 November 2021

"Dukungan mendasar untuk emas dan perak tetap tekanan inflasi yang terus kami lihat di pasar," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dolar AS, yang juga bersaing dengan emas sebagai penyimpan nilai yang aman, menyentuh level tertinggi sejak Juli 2020, didukung oleh data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.

BACA JUGA: Joan Laporta Ungkap Alasan Barcelona Rekrut Kembali Dani Alves

"Jika ketua Fed, dalam waktu dekat, mengindikasikan pengurangan pembelian aset dapat dipercepat untuk melawan inflasi atau jika pasar percaya suku bunga akan naik lebih cepat dari yang diantisipasi, emas bisa berada di bawah beberapa tekanan ringan," kata Meger.

Mengutip Bloomberg, Presiden The Fed Bank of San Francisco Mary Daly mengatakan, dia punya pandangan lebih bullish pada ekonomi selama setahun terakhir, tetapi masih terlalu dini untuk mengambil tindakan pada suku bunga.

Daly juga mengatakan bank sentral tidak dapat memastikan berapa lama tingkat inflasi yang tinggi akan berlangsung.

Komentarnya mengikuti komentar yang lebih hawkish dari Presiden Fed St. Louis James Bullard, yang mengatakan bank sentral harus mempercepat pengurangan stimulus moneter dalam menghadapi lonjakan inflasi AS.

 

 

KOMENTAR