Info Rupiah Hari Ini, 15 Oktober 2021

Sifi Masdi

Friday, 15-10-2021 | 10:32 am

MDN
Ilustrasi rupiah vs dolar AS [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot dalam  perdagangan pagi ini, Jumat (15/10/2021) sempat dibuka melemah 0,05 persen atau 7,5 poin ke level Rp14.125,00 per dolar AS.

BACA JUGA: Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 15 Oktober 2021

Namun pada pukul 9.30 WIB, kurs rupiah berada di Rp 14.092 per dolar Amerika Serikat (AS), paling kuat sejak akhir Februari 2021. Kurs rupiah menguat 0,18% dari penutupan perdagangan kemarin dan menguat 0,92% dari pekan lalu.

 

Penguatan nilai tukar rupiah turut disokong oleh kenaikan harga surat utang negara (SUN) sehingga yield SUN turun. Yield SUN tenor 5 tahun turun ke 5,025% dan mencatat penurunan dalam tiga pekan berturut-turut. Yield SUN 5 tahun ini merupakan level terendah sejak Mei 2013.

BACA JUGA:   Info Harga Emas Spot dan Comex, 15 Oktober 2021

Dalam perdagangan pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak variasi terhadap dolar AS. Yen Jepang terpantau melemah 0,17 persen, won Korea Selatan menguat 0,31 persen, yuan China menguat 0,8 persen, bath Thailand melemah 0,36 persen, dan ringgit Malaysia cenderung mendatar.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, mata uang Garuda kemungkinan dibuka berfluktuatif namun bisa ditutup menguat pada rentang Rp14.080 - Rp14.130 per dolar AS.

BACA JUGA:  UEFA Investigasi Dugaan Rasisme Saat Laga Antara Italia vs Swedia

Adapun, dolar AS sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (14/10/2021) waktu setempat dalam perdagangan yang fluktuatif, setelah menghapus sebagian besar kerugian sesi awal.

Investor bertaruh bank sentral AS, Federal Reserve akan mulai mengurangi pembelian asetnya bulan depan dan perhatian beralih ke waktu kenaikan suku bunga.

Greenback telah reli sejak awal September di tengah ekspektasi bank sentral AS akan memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, di tengah membaiknya ekonomi dan melonjaknya inflasi.

 

 

 

KOMENTAR