Info Rupiah Hari Ini, 20 September 2021
Jakarta, Inako
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot dalam perdagangan pagi ini, Senin (20/9/2021) kembali melemah. Hal ini terjadi seiring sikap hati-hati pelaku pasar menanti rilis Federal Open Market Committtee (FOMC) yang dilaksanakan pada 21-22 September 2021.
BACA JUGA: Info Harga Emas Antam, 20 September 2021
Pada pukul 09:03 WIB, rupiah dibuka melemah 0,26 persen atau 37,50 poin ke level Rp14.260 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,10 persen ke 93,29.
Terkait dengan perkembangan rupiah dalam perdagangan hari ini, Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyebutkan, pelaku pasar akan menanti kejelasan mengenai jadwal pasti rencana Bank Sentral AS, The Fed untuk melakukan tapering atau pengurangan pembelian aset/obligasi pada pertemuan FOMC nanti.
BACA JUGA: Info Harga Emas Spot dan Comex, 20 September 2021
“Jika dicermati pekan lalu, dolar AS terlihat bergerak naik turun. Jadi dampak menjelang FOMC ke rupiah adalah room bergerak di kisaran Rp14.200-Rp14.300. Kalaupun ada pelemahan, cenderung terbatas ke level Rp14.325 per dolar AS,” jelasnya Senin (20/9/2021).
Menurut Josua, dolar AS menguat terhadap mata uang utama pada perdagangan Jumat lalu, didukung oleh penguatan proyeksi indeks keyakinan konsumen AS untuk September 2021.
BACA JUGA: Saham yang Layak Dicermati Hari Ini, 20 September 2021
Dalam perdagangan pagi ini, hingga pukul 09.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasa Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan pelemahan 1,25%, ringgit Malaysia melemah 0,46%, pesso Filipina melemah 0,42%, baht Thailand melemah 0,26%, dolar Singapura melemah 0,22%, yuan China melemah 0,13%, dolar Hong Kong melemah 0,05% dan dolar Taiwan melemah 0,04%.
Sedangkan yen Jepang dan rupee India menguat terhadap dolar AS dengan penguatan masing-masing 0,01% dan 0,04%.
TAG#Rupiah, #Dolar AS, #Pasar Uang, # Mata Uang, #Nilai Tukar, #Mata Uang Asia, # Indeks Dolar, #Investasi, #Mata Uang, #The Fed, #Tapering
188648607
KOMENTAR