Ini 5 Mata Uang Calon Pengganti Dolar AS
Jakarta, Inako
Upaya membuang dolar Amerika Serikat (AS) atau dedolarisasi terus digaungkan oleh sejumlah negara, mulai dari Uni Eropa hingga negara-negara di Asia.
Hal ini dipicu oleh dominasi dolar AS yang dipakai dalam perdagangan internasional. Akibatnya, setiap kebijakan ekonomi apapun yang dikeluarkan The Fed selalu berdampak bagi kondisi global.
Wacana mengurangi ketergantungan pada dolar AS dimulai ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak sekutu dagangnya di aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) untuk 'membuang' dolar.
Sejumlah mata uang yang berpotensi menggusur dolar AS, antara lain: pertama, Yuan. Yuan merupakan mata uang China. Diketahui, Beijing merupakan eksportir terbesar di dunia dan sekaligus menjadi salah satu importir terbesar sejagad.
Kedua, Euro. Mata uang ini digunakan oleh 20 negara besar Eropa. Pengguna euro merupakan negara-negara besar dengan kekuatan ekonomi besar dunia seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Belanda.
Ketiga, mata uang BRICS. Negara aliansi BRICS terdiri atas Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan bersiap untuk meninggalkan dolar AS. Saat ini aliansi negara itu dalam proses menciptakan alat pembayaran baru.
Kempat, Rupee India. India telah mengeluarkan kebijakan baru untuk makin meningkatkan penggunaan rupee dalam perdagangan mereka sejak April 2023.
Kelima, mata uang lokal Asean. Negara ASEAN yang terdiri atas Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina sepakat membuag dolar Ada dan kemudina menekan dengan meneken local currency transaction (LCT), melalui QR, fast payment, data, hingga transaksi mata uang lokal.
TAG#Dolar AS, #Mata Uang Dolar, #Buang Dolar, #Dedolarisasi, #Rusia, #China, #India, #Afrika Selatan, #Ekonomi Global, #Bank Sentral, #The Fed, #Yuan, #ASEAN, #Euro, #Uni Eropa, #Eropa
188641841
KOMENTAR