Ini Makna Blended Finance Sesuai Kebutuhan Negara
JAKARTA, INAKORAN
Pembangunan berkelanjutan dalam sebuah negara membutuhkan mobilisasi dana guna mencapai goal dalam jangka panjang.
Blended Finance atau pendanaan campuran adalah penggunaan strategis pembiayaan pembangunan untuk memobilisasi pembiayaan tambahan menuju pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
Pendekatan ini menarik modal komersial untuk proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, sekaligus memberikan keuntungan finansial bagi investor.
Pendanaan campuran adalah strategi yang menggabungkan modal dengan berbagai tingkat risiko untuk mengkatalisasi pembiayaan yang mencari suku bunga pasar yang disesuaikan dengan risiko ke dalam investasi berdampak.
Penyedia modal "katalisator" yang toleran terhadap risiko dalam struktur pendanaan campuran bertujuan untuk meningkatkan dampak sosial atau lingkungan dengan mengakses kumpulan modal yang lebih besar dan beragam dari investor komersial.
Pemanfaatan struktur pendanaan campuran dan modal katalis semakin relevan dalam ekosistem investasi berdampak, terutama dalam hal bagaimana mereka dapat membantu mengatasi beberapa tantangan penting di dunia.
Apakah blended finance penting? Meskipun industri investasi berdampak telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai investasi lebih dari 228 miliar dolar, tantangan yang dihadapi para investor berdampak masih cukup berat. Memobilisasi modal tambahan merupakan kebutuhan krusial bagi industri ini.
Hal ini terutama berlaku dalam hal pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Diperkirakan bahwa SDGs menghadapi kesenjangan pendanaan tahunan antara US$5 hingga US$7 triliun.
Modal yang dikerahkan melalui struktur pendanaan campuran dapat membantu mengatasi kesenjangan ini dengan memungkinkan masuknya aliran modal yang lebih konvensional ke dalam produk, perusahaan, dan dana yang memiliki tujuan dampak.
Terlepas dari potensinya, pendanaan campuran masih belum banyak dimanfaatkan.
Tantangan utama termasuk kesulitan dalam menyusun struktur kendaraan pendanaan campuran karena sifatnya yang kompleks dan dapat dipesan lebih dahulu, masalah dalam menyelaraskan ekspektasi di antara berbagai pemangku kepentingan, dan kurangnya modal risiko yang tersedia.
Selain itu, tantangan untuk mengubah pola pikir juga masih ada.
Kesalahpahaman bahwa investasi pertama yang berdampak, dan modal yang sabar, dapat digunakan di area investasi yang terbatas, seperti bantuan pembangunan resmi, atau oleh lembaga-lembaga pembangunan, terus menjadi penghalang bagi perluasan investasi swasta dalam inisiatif ini.
182193643
KOMENTAR