Insentif Pajak Diharapkan Dorong Kegiatan Ekspor
Jakarta, Inako
Sejumlah kementerian yang berada di bawah Kementrian Ekonomi dan Kemenlu RI secara agresif mendorong ekspor di tengah turbulensi nilai rupiah. Upaya itu antara lain dengan melakukan lobi terhadap sejumlah negara untuk mengurangi hambatan perdagangan.
"Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Tax Holiday untuk industri pionir dari hulu ke hilir dimaksudkan juga mendorong industri kita menjadi lebih kompetitif sehingga ekspor akan naik," kata Iskandar Simorangkir Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Minggu (27/5/2018).
Simorangkir menilai dampak depresiasi rupiah terhadap dolar seharusnya dapat membuat harga barang ekspor Indonesia lebih murah, sehingga ekspor bisa meningkat.
[caption id="attachment_30347" align="aligncenter" width="699"] Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian [ist.][/caption]Namun disisi lain Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM Tony Prasetiantono mengemukakan sangat sulit mendorong ekspor secara instan.
Masalah lain yakni produk ekspor Indonesia masih banyak yang berupa natural resources yang sifat permintaannya tidak elastis terhadap depresiasi rupiah.
"Artinya, sekalipun rupiah menjadi murah, itu tidak menjadikan konsumen kita menaikkan permintaan. Meski demikian, saya setuju jika pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan diversifikasi, baik produk maupun negara tujuan. Meski harus disadari bahwa itu tidaklah instan," katanya.
Beberap waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sejumlah insentif yang akan diberikan baik berupa Tax Holiday dan Tax Allowance akan menumbuhkan minat investasi di dunia usaha.
Bahkan, khusus Tax Holiday pemerintah hanya menjamin pada industri pionir dan yang belum pernah ada. Dengan demikian, seiring investasi yang tumbuh maka kegiatan ekspor juga diharapkan terdorong meningkat.
Baca juga :
KURS JISDOR: Menguat ke 14.065
Sejumlah kementerian yang berada di bawah Kementrian Ekonomi dan Kemenlu RI secara agresif mendorong ekspor di tengah turbulensi nilai rupiah. Upaya itu antara lain dengan melakukan lobi terhadap sejumlah negara untuk mengurangi hambatan perdagangan.
"Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Tax Holiday untuk industri pionir dari hulu ke hilir dimaksudkan juga mendorong industri kita menjadi lebih kompetitif sehingga ekspor akan naik," kata Iskandar Simorangkir Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Minggu (27/5/2018).
Simorangkir menilai dampak depresiasi rupiah terhadap dolar seharusnya dapat membuat harga barang ekspor Indonesia lebih murah, sehingga ekspor bisa meningkat.
[caption id="attachment_30347" align="aligncenter" width="699"] Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian [ist.][/caption]Namun disisi lain Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM Tony Prasetiantono mengemukakan sangat sulit mendorong ekspor secara instan.
Masalah lain yakni produk ekspor Indonesia masih banyak yang berupa natural resources yang sifat permintaannya tidak elastis terhadap depresiasi rupiah.
"Artinya, sekalipun rupiah menjadi murah, itu tidak menjadikan konsumen kita menaikkan permintaan. Meski demikian, saya setuju jika pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan diversifikasi, baik produk maupun negara tujuan. Meski harus disadari bahwa itu tidaklah instan," katanya.
Beberap waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan sejumlah insentif yang akan diberikan baik berupa Tax Holiday dan Tax Allowance akan menumbuhkan minat investasi di dunia usaha.
Bahkan, khusus Tax Holiday pemerintah hanya menjamin pada industri pionir dan yang belum pernah ada. Dengan demikian, seiring investasi yang tumbuh maka kegiatan ekspor juga diharapkan terdorong meningkat.
Baca juga :
KURS JISDOR: Menguat ke 14.065
Menkeu Sri Mulyani Bercerita Tentang “Nilai Tambah” Di Pesantren Gontor
TAG#Kemenkeu, #Kementrian Keuangan, #Kementrian Luar Negeri, #Kemenlu
182237051
KOMENTAR