IOM: Libya Tahan 400 Migran Menuju Eropa

Binsar

Tuesday, 26-05-2020 | 09:52 am

MDN
Sejumlah imigran mendarat dari kapal serbu Inggris HMS Bulwark di pelabuhan Sisilia, Catania, Italia, 8 Juni 2015. Ribuan imigran gelap yang berusaha menyeberang ke Eropa diselamatkan setelah terombang-ambing di laut [REUTERS]

Tunisia, Inako

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa pengawal pantai Libya telah menghentikan hampir 400 migran yang berusaha menyeberangi Laut Tengah dengan lima kapal dalam dua hari terakhir, kata badan migrasi PBB, Senin (25/5).

Sebanyak lima kapal motor membawa lebih dari 1.000 orang imigran. Mereka telah berusaha menyeberang ke Eropa selama bulan Mei, di saat Libya melakukan penutuna total wilayah perbatasan karena coronavirus.

 

Selain menghadapi masalah pandemi coronavirus, ribuan migran yang berusaha melewati negara itu dalam perjalanan ke Eropa juga dihadapkan dengan masalah keamanan menyusul melonjaknya pertempuran di sekitar ibu kota Libya, Tripoli dalam beberapa bulan terakhir.

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan 317 migran dikembalikan ke Libya pada Minggu malam. Lebih dari 70 lainnya dihentikan dan dikembalikan lebih awal pada hari Minggu.

 

Baca Juga: 7 Imigran di Perbatasan AS Tewas Akibat Cuaca Panas

Baca Juga: Ratusan Imigran Afrika Dilaporkan Tenggelam Di Perairan Djibouti

Baca Juga: Trump Persalahkan Demokrat Atas Kematian 2 Bocah Imigran

 

"Keberangkatan migran dari Libya telah meningkat di tengah kondisi yang mengkhawatirkan dengan penurunan tajam dalam kapasitas pencarian dan penyelamatan," kata Safa Msehli, juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), seperti dilansir dari Associated Press, Senin (25/5/2020).

IOM menyebut kebanyakan para migran melakukan perjalanan berbahaya dengan perahu karet yang tidak lengkap dan tidak aman. Sejak 2014, IOM memperkirakan korban tewas dari para migran yang ingin mencoba menyeberangi Laut Mediterania telah melampaui 20.000 orang. 

 

Gelombang migran terjadi setelah Libya mengalami kekacauan akibat pemberontakan pada 2011 yang menumbangkan diktator Muammar Khadafi. Para migran Afrika dan Arab melarikan diri dari perang dan kemiskinan ke Eropa. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa telah bermitra dengan penjaga pantai dan pasukan Libya untuk menghentikan aliran migran ini. Bahkan Uni Eropa sepakat pada awal tahun ini untuk mengakhiri operasi penyelundupan anti-migran.

KOMENTAR