Jelang Natal, Harga Emas Melejit
Jakarta, Inako
Harga emas melesat ke level tertinggi dalam satu setengah bulan terakhir setelah mencatat kenaikan pada perdagangan Senin (23/12/2019) kemarin. Kenaikan tersebut menjadi kabar bagus di saat bursa saham AS (Wall Street) terus mencetak rekor tertinggi.
Jelang Hari Raya Natal, performa emas terus membaik. Misalnya, Senin (23/12) kemarin, harga emas ditutup pada level US$ 1.485,27/troy ons, menguat 0,5% di pasar spot melansir data Refinitiv.
Sementara pada hari ini, Selasa (24/12/2019) pada pukul 8:45 WIB, emas menguat 0,13% ke US$ 1.487,22/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 7 November.
Emas biasana membukukan performa negatif di kala bursa saham menguat. Logam mulai merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga menjadi tidak menarik saat bursa saham sedang menguat.
Fakta emas masih menguat saat Wall Street membukukan rekor tertinggi menunjukkan logam mulia belum kehilangan daya tariknya di mata investor maupun trader.
Hal ini tercermin dari kenaikan kontrak emas kenaikan total kepemilikan aset di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, serta meningkatnya net buy emas di COMEX.
Sejumlah sumber menyebukan bahwa , total kepemilikan aset SPDR Gold Trust naik 0,3% menjadi 885,93 ton pada Jumat pekan lalu. Sementara itu, data Commodity Futures Trading Commission's (CFTC) menunjukkan jumlah net buy emas naik menjadi 286,3 kontrak pada pekan lalu, dari pekan sebelumnya 270,9 kontrak.
Pada Senin kemarin, tiga indeks utama Wall Street pada Senin kemarin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 menguat 0,1% ke 3.224,01, Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing menguat 0,34% dan 0,23% ke 28.551,53 dan 8.945,65.
Kesepakatan dagang fase I yang akan segera ditandatangani terus mendongkrak kinerja bursa saham.
TAG#Emas, #Bursa Emas, #Transaksi Emas
188649178
KOMENTAR