Jelang Natal, Okupansi Hotel Di Kawasan Danau Toba Menurun

Binsar

Saturday, 22-12-2018 | 13:39 pm

MDN
Sejumlah Hunian Di Sisi Danau Toba, Sumatera Utara [ist]

Simalungun, Inako 

Dampak dari musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu, masih terasa hingga hari ini. Paling tidak hal itu masih dialami oleh sejumlah pengelola hunian hotel yang ada di sekitar kawasan danau itu.Tingkat hunian hotel berbintang di kawasan itu dikabarkan menurun menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Selain karena musibah KM Sinar Bangun, alasan lain adalah adanya longsor di jalan nasional Parapat yang memicu tingginya harga tiket pesawat ke kawasan wisata itu. 

Sejumlah manager hotel berbintang di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Jumat (21/12/2018) mengatakan, penurunan hunian hotel bahkan mencapai 60 %.

Manager Niagara Hotel Parapat, K Manurung mengatakan, saat ini pemesanan kamar baru antara 35 % hingga 40 % dari 179 jumlah kamar yang tersedia.

"Jauh menurun tahun ini pemesanan kamar untuk libur Natal dan Tahun Baru dibandingkan tahun lalu," sebut Manurung.

Dia mengatakan, penurunan pemesanan kamar kemungkinan salah satu penyebabnya adalag mahalnya harga tiket Jakarta- Medan dan Jakarta-Silangit sebagai salah satu pintu masuk ke Parapat.

Hal senada disampaikan Manager Inna Hotel Parapat, Maryanto yang mengaku hingga 4 hari menjelang Natal pemesanan kamar masih 75 dari 102 kamar yang tersedia.

Kondisi itu memang menurutnya sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya kata Maryanto lantaran masih banyak wisatawan yang trauma dengan tregedi KM Sinar Bangun serta bencana longsor jalan Pematangsiantar-Parapat di Desa Sibaganding baru-baru ini.

"Ada penurunan namun kecil kemungkinan masih banyak wisatawan yang masih trauma dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun dan adanya jalan longsor di Sibaganding," sebut Maryanto.

KOMENTAR