Jokowi dan Bos MotoGP Bahas Persiapan Indonesia untuk Balap Motor 2021di Sirkuit Mandalika

Sifi Masdi

Monday, 11-03-2019 | 21:15 pm

MDN
Sirkuit Mandalika NTB [ist]

Jakarta, Inako

Indonesia secara resmi akan menjadi salah satu ruan rumah ajang balap motor bergengsi MotoGP pada 2021 mendatang. Berbagai persiapan pun dilakukan jelang Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez berlaga di Indonesia.

Salah satunya, adalah pembangunan sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sirkuit tersebut ditargetkan rampung di 2020, dan bisa digunakan pada 2021.

Hari ini, Senin (11/3/2019), Presiden Joko Widodo menerima CEO Dorna Carmelo Ezpeleta selaku penyelenggara MotoGP dan Indonesian Tourism Development Corporation (IDTC) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah pagelaran balap motor berkelas interanasional tersebut pada 2021 mendatang.

"Kami siap. Asian Games yang mendatangkan 35 atlet saja, kita siap. Kita harus optimis," kata Jokowi.

Jokowi mengemukakan, Indonesia akan mendapatkan dua manfaat dari terbangunnya sirkuit MotoGP pertama di bumi pertiwi itu. Tak hanya dari sisi olahraga melainkan juga dari pariwisata.

"Carmelo [CEO Dorna] menyampaikan ini sirkuit yang indah karena mepet dengan pantai. Kita akan mendapatkan dua manfaat selain olahraga, pariwisata juga akan terangkat karena ini," jelasnya.

Dalam kesempatan berbeda, Ezpeleta tak memungkiri bahwa Indonesia sudah masuk dalam bidikan penyelenggara MotoGP, yang memang pada musim 1996 - 1997 pernah menjadi tuan rumah di sirkuit Sentul, Jawa Barat.

"Ketika kami memiliki kemungkinan untuk berbicara dengan ITDC untuk menggelar di tempat seperti Mandalika, dengan sirkuit semi permanen, tapi juga di area yang luar basa dengan pantai, hotel dan segalanya," tutur dia.

"Ketika kami menunjukkan kepada pembalap, itu luar biasa bagi mereka. Dan mereka mengatakan proyek ini sangat bagus. Kami mengadakan konferensi pers di Qatar, dan respons mereka luar biasa," katanya.

Lantas, sudah sejauh mana progres pembangunan sirkuit tersebut?

Presiden Direktur ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, pembangunan sirkuit Mandalika akan mulai dibangun pada September tahun ini. Saat ini, sejumlah fasilitas infrastruktur pendukung pun tengah disiapkan.

"ITDC sudah membangun infrastruktur dasar, jalan 11 kilometer, masjid, pantai, dan lain-lain. Sekarang desain itu sedang dalam homulugasi, sesuaikan standar isu keamanan Dorna," tegasnya.

"Sirkuit ini bukan seperti Sepang. Kita hanya bangun jalan baru yang digunakan saat ada balapan. Kalau tidak ada balapan, seperti Nusa Dua, menjadi jalan kawasan. [...] Kalau Monaco, sudah ada jalan baru bentuk sirkuit. Ini tidak, kita mulai dari nol. Ini yang pertama di Moto GP," kata Abdulbar.

Vinci, perusahaan kontraktor terkemuka asal Perancis menjadi salah satu investor yang akan membangun sirkuit tersebut, dengan nilai investasi sekitar US$ 1 miliar atu sekitar Rp 14 triliun dalam jangka waktu 15 tahun ke depan.

"Vinci yang tahu detailnya. ITDC hanya jalan dasar. Vinci itu sirkuit, convention center, hotel, rumah sakit khusus untuk luka bakar," jelasnya.

Meski demikian, ITDC mengakui masih ada sejumlah infrastruktur yang belum siap penuh. Misalnya dari runway bandara Lombok, yang perlu diperpanjang untuk menampung kedatangan pesawat berbadan besar.

"Pak Presiden sudah tanya apa saja yang kami butuhkan. Jalan khusus ke bandara. [...] Pak Jokowi sudah menjanjikan jalan akses akan dibikin. Waktu Asian Games 2018, butuh dua tahun penyelesaian. Sekarang masih ada waktu," jelasnya.

"Kemudian pelabuhan. Kita butuh untuk orang, sekarang masih barang. Lalu penggunaan lain termasuk misalnya ada masalah tanah," kata dia.

Abdulbar mengatakan sirkuit ini nantinya akan membuka sekitar 2.000 pekerja musiman, dan 5.000 pekerja tetap. Adapun jumlah penonton disinyalir bisa mencapai 200.000 dalam tiap event MotoGP yang digelar di sirkuit tersebut.

"Mandalika diupayakan bisa memperbaiki dampak Lombok, memberikan lapangan kerja. [...] Tiga hari sekitar 220.000 [penonton]. Itu terbesar di dunia. Mandalika ada Gunung, bisa dimanfaatkan penonton lokal," tegasnya.

KOMENTAR