Kabut Asap Mempengaruhi Kesehatan Seksual, Ini Penjelasannya
Jakarta, Inakoran
Sebuah studi tahun 2019 yang telah dimuat di Journal of Sexual Medicine menjelaskan hubungan antara peningkatan jumlah kasus disfungsi ereksi dengan paparan asap mobil beracun.
Dijelaskan, partikel kecil beracun yang terdapat dalam asap, dapat memicu peradangan pembuluh darah dan mencegah oksigen mencapai alat kelamin. Akibatnya, kemampuan pria untuk terangsang secara seksual menurun.
Menurutu para ahli, jenis gangguan seksual karena kabut asap dapat terlihat dalam beberapa bentuk seperti: libido rendah pada wanita, disfungsi ereksi pada pria, serta rendahnya kadar testosteron dan estrogen.
Lebih lanjut dijelaskan, kabut asap mengandung merkuri, timbal kadmium, dan hidrokarbon aromatik polisiklik yang dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal sehingga menurunkan jumlah dan motilitas sperma.
Bukan cuma itu, nitrous oxide yang dilepaskan dari asap knalpot kendaraan dapat memperburuk kondisi jaringan ereksi. Hal ini juga dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk merasa terangsang.
Selain libido, kabut asap juga menyebabkan mata dan tenggorokan sakit, hidung tersumbat yang pada gilirannya menyebabkan ketidaknyamanan dan membunuh libido. Jadi, secara langsung atau tidak langsung, kabut asap dan polusi dapat mempengaruhi kehidupan seks secara negatif.
Bagaimana solusinya
Salah satu solusi adalah membiasakan diri menggunakan transportasi umum, karena dengan cara itu jumlah kendaraan di jalan turun.
Selain itu, dampak negatif dari kabut asap dapat dicegah dengan membudayakan kebiasaan berikut:
Mengenakan masker N95, carpooling atau menggunaka kendaraan secara bersama-sama jika memungkinkan, makan buah jeruk, makanan kaya vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Langkah lain adalah menghindari bersepeda di pagi hari, hindari pergi jalan-jalan pagi.
Upaya ini tergolong kecil, tetapi faktor-faktor ini dapat membantu melindungi diri dari efek buruk polusi pada kesehatan seksual.
TAG#kabut asap, #libido, #gairah seksual, #polusi udara
188692345
KOMENTAR