Kalau Naik Ojek, Siapkan Uang Receh, Jika Tidak Mau Dipermalukan
Jakarta, Inakoran
Uang receh sering dianggap sepeleh. Mungkin karena nilainya yang kecil, kembanyakan orang mamandangnya sepeleh dan jarang dibawa saat bepergian ke mana-mana.
Akan tetapi, dalam situasi tertentu, ketiadaan uang receh bisa membawa masalah serius bagi seseorang. Contohnya, dialami pengemudi ojek online (ojol) dan pelanggannya beberapa hari lalu.
Alkisah, seorang pelanggan memesan ojol untuk mengantarnya ke sebuah bandara dengan tarif Rp 19.000, sekitar pukul 06.00. Tidak disebutkan bandara mana. Tiba di tempat, pelanggan membayar dengan uang Rp 100.000.
Pengemudi ojol tidak mempunyai uang kembalian. Rupanya, pelanggan itu, orang pertama yang memesan jasanya, sementara si pelanggan juga tidak mempunyai uang receh sebesar Rp 19.000. Tukang ojek itupun akhirnya menggratiskan pelanggan itu dan memilih pulang.
Kisah ini menjadi heboh dan viral, lantaran si pelanggan berbuat ulah. Ia memberi bintang dua (*2) dan komentar negatf lain kepada pengemudi ojol itu.
Merasa dizolimi, pengemudia ojol itu kesal dan mendatangi rumah pelanggan itu. Sebelum masuk rumah, ia mampir ke sebuah mushola dan meminta izin ke marbot untuk meminjam toa. Dengan menggunakan pengeras suara, ia meminta pelanggan itu membayar uang jasa ojol Rp 19.00. Mendengar tagihan via toa itu, si pelanggan dan keluarganya datang ke Mushola dengan rasa malu, lalu membayar uang jasa ojol.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah diunggah akun Twitter Wongk Jowo yang diretweet oleh Akun Twitter BuayaUbanan.
Uang receh memang kecil, karena itu sering diabaikan orang. Akan tetapi, walau kecil, ketiadaan uang receh nyatanya membawa masalah, ketika kita membutuhkannya. Kisah ini memberi pesan kepada kita untuk tidak meremehkan hal yang kecil, seperti uang receh ini. Sesuatu yang besar selalu berawal dari hal yang kecil.
TAG#ojol, #bayaran, #uang receh, #pelanggan ojol
182222539
KOMENTAR