Kekeringan Mengancam Kelaparan Afghanistan, saat keruntuhan ekonomi membayangi: PBB

Hila Bame

Friday, 03-09-2021 | 10:56 am

MDN
Adik-adik yang tiba dari Afghanistan bersama keluarga terlihat di tenda darurat mereka saat berlindung di dekat stasiun kereta api di Chaman, Pakistan, pada 1 September 2021. (Foto: REUTERS/Saeed Ali Achakzai)

 

JENEWA, INAKORAN

Banyak warga Afghanistan berjuang untuk memberi makan keluarga mereka di tengah kekeringan parah jauh sebelum gerilyawan Taliban merebut kekuasaan bulan lalu dan jutaan orang sekarang mungkin menghadapi kelaparan dengan negara yang terisolasi dan ekonomi yang berantakan, kata badan-badan bantuan.

 

"Dalam konteks saat ini tidak ada jaring pengaman nasional ... Sejak 15 Agustus (ketika Taliban mengambil alih), kita telah melihat krisis semakin cepat dan membesar dengan keruntuhan ekonomi yang akan segera terjadi di negara ini," Mary- Ellen McGroarty, direktur negara Program Pangan Dunia di Afghanistan, mengatakan kepada Reuters melalui tautan video dari Kabul.


BACA:  

Jerman menetapkan syarat untuk Mengakui Taliban, Prancis mempertanyakan niat Taliban

 


Dalam video bulan Agustus yang disediakan oleh WFP, wanita Afghanistan yang mengenakan burqa dari kepala hingga ujung kaki dan pria bersorban berbaris untuk mendapatkan pasokan di pusat distribusi makanan PBB di kota utara Mazar-i-Sharif. Seorang pria berjanggut pergi dengan membawa sekarung 46kg tepung gandum yang diperkaya di punggungnya.

"Tidak ada tanaman, tidak ada hujan, tidak ada air dan orang-orang hidup dalam kesengsaraan. Ini adalah rahmat besar dari Tuhan dan itu benar-benar membantu orang miskin dan membutuhkan," Delawar, yang tinggal di provinsi Balkh yang beribukota Mazar, mengatakan di video setelah mendapatkan jatah untuk keluarganya yang terdiri dari delapan orang.

Harga pangan melonjak sejak kekeringan kedua dalam empat tahun merusak sekitar 40 persen panen gandum, menurut WFP.

Jutaan warga Afghanistan bisa segera menghadapi kelaparan karena kombinasi konflik, kekeringan dan COVID-19, katanya. Ia telah mendesak untuk meminta US$200 juta, memperingatkan bahwa persediaan WFP akan habis pada bulan Oktober saat musim dingin tiba.

"Situasi yang kami alami saat ini benar-benar mengerikan dan bisa berubah menjadi bencana kemanusiaan," kata McGroarty.

Source: Reuters

 

KOMENTAR