KemenKopUKM akan Tingkatkan Usaha Mikro Kawasan Pariwisata Magelang

Sifi Masdi

Tuesday, 23-08-2022 | 07:41 am

MDN
Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Sutarmo (ke-2 dari kiri) [dok:kemenkop]

 

 

Magelang,  Inako

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong pelaku usaha mikro kawasan pariwisata Magelang harus meningkatkan kualitas produk melalui bimbingan peningkatan mutu agar semakin berdaya saing tinggi.

Sutarmo 

“Kegiatan ini sebagai implementasi dari mandat Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM. Sudah saatnya pelaku usaha mikro khususnya di kawasan pariwisata untuk bangkit dan naik kelas," kata Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Sutarmo saat membuka kegiatan Bimbingan Peningkatan Mutu Produk Usaha Mikro di Kawasan/Klaster Pariwisata, Magelang, minggu lalu.

 

 

 

Turut hadir dalam pelatihan yang diikuti pelaku usaha mikro di kawasan Pariwisata Magelang dan sekitarnya itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang Basirul Hakim.

Sutarmo menjelaskan, upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian salah satunya dengan mendorong UMKM naik kelas, khususnya di kawasan pariwisata ini, sejalan dengan kebutuhan pelaku usaha yang terdampak pandemi COVID-19.

 

Dalam hal ini, UMKM memiliki berbagai peran, seperti meningkatkan devisa negara, mendorong kondisi ekonomi yang lebih merata, membuka lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan masyarakat secara akurat, dan memacu pertumbuhan ekonomi terutama saat krisis.

“Bagi pelaku usaha, terus beradaptasi dan melakukan kreasi dengan pendekatan digital kini sudah merupakan keniscayaan. Bila pelaku usaha mampu beradaptasi, bahkan mampu menemukan peluang baru untuk pertumbuhan usahanya atau naik kelas, maka merekalah yang mampu tetap survive di era digital ini," ucap Sutarmo.

Untuk itu, kata Sutarmo, pendampingan yang berkesinambungan bagi UMKM khususnya yang bergerak di bidang makanan dan minuman mulai dari hulu hingga hilir, sangatlah penting dilakukan.

Sutarmo mencontohkan masalah keamanan pangan. Sepanjang rantai pangan sejak pengolahan, pemrosesan, distribusi, hingga pangan siap dikonsumsi menjadi sangat penting.

"Untuk itulah kegiatan ini juga mengundang berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasok produk pangan, seperti BPOM, BPJPH, dan praktisi kemasan," ucapnya.

Dua Kunci Sukses

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang Basirul Hakim mengatakan ada dua kunci sukses usaha mikro, yaitu optimalisasi marketing yang andal dengan pemanfaatan jangkauan pemasaran serta manajemen keuangan yang baik.

 

 

“Saat ini ada 106.000 UMKM di Kabupaten Magelang, untuk itu pelaku usaha yang hadir saat ini merupakan orang-orang pilihan yang mendapat nilai lebih dengan mengikuti kegiatan ini, karena akan diberikan ilmu mengenai peningkatan mutu produk," kata Basirul.

Harapannya, setelah pelatihan ini, pelaku usaha mikro di Kabupaten Magelang dapat memanfaatkan jaringan pemasaran yang sudah banyak saat ini.

“Lalu untuk manajemen keuangan, dapat menggunakan LAMIKRO yang juga merupakan salah satu produk unggulan dari Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga kelak dalam pembukuannya usaha mikro tidak lagi secara tradisional dengan mencatat di buku, tetapi bisa menggunakan teknologi yang sudah disiapkan oleh KemenKopUKM ini," kata Basirul.

 


 

 

KOMENTAR