KemenkopUKM Siapkan  5 Fondasi untuk Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM di 2022

Sifi Masdi

Friday, 31-12-2021 | 21:17 pm

MDN
Menteri Teten Masduki menggelar konfrensi pers akhir tahun [dok:kemenkop]

 

 

Jakarta, Inako

Kementerian Koperasi dan UMKM telah menancapkan fondasi ekosistem usaha yang adaptif di tengah pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.   Kini, menuju 2022, koperasi dan UMKM siap memasuki fase pemulihan transformatif (transformative recovery).

BACA JUGA:  Update Virus Corona 31 Desember 2021: Tambah 180  Kasus Baru

“Pemulihan yang tidak sekedar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi; tetapi sekaligus menyiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa akan datang,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kamis (30/12/2021) dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2021.

 

Menurut Teten, ada lima fondasi yang telah disiapkan, pertama fondasi kemudahan akses pembiayaan, yakni kepada pelaku usaha mikro dengan pemberian hibah (BPUM) kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro sebesar Rp15,36 triliun pada 2021. Di luar BPUM ada juga pembiayaan PNM yang tumbuh.

Kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diberikan tambahan subsidi bunga KUR 3% dan telah disalurkan kepada 7,5 juta debitur dengan pembiayaan Rp278,38 triliun atau 97,81% dari target Rp285 triliun per 30 Desember 2021.

 

Kepada pelaku koperasi diberikan fasilitas pembiayaan bunga ringan (3% sliding) dengan realisasi sebesar Rp1,64 triliun atau 102,6% dari target Rp1,6 triliun (LPDB, per 26 Desember 2021).

BACA JUGA:  KemenKopUKM Dorong Peningkatan Kapabilitas Koperasi dan UKM Kabupaten Solok

Kedua, fondasi perluasan pasar dan digitalisasi. Dalam kurun satu tahun, onboarding UMKM meningkat pesat dari sebelumnya 8 juta di awal 2020 menjadi 16,9 juta pada November 2021.

“Belanja pemerintah menjadi prioritas di tengah proses pemulihan pasar dalam dan luar negeri. Realisasi belanja pemerintah untuk UMKM telah mencapai Rp350 triliun atau 79,1% dari target Rp442,43 triliun,” kata Menteri Teten.

 

Ketiga, fondasi kemitraan, di mana pada 2021 telah dimulai kemitraan dengan 9 BUMN dan sejumlah perusahaan perusahaan swasta (PT Mitra Bumdes Nusantara, Microsave Consulting, Uniqlo, IKEA, Tokopedia, MNC Group, Ina Product, Grab, dan Gojek).

BACA JUGA: Hindari Kegiatan Luar Rumah Malam Tahun Baru, Kata Menteri Perhubungan

Keempat, fondasi pendataan, yang disinergikan ke dalam NIB, BPUM, KUR, dan Koperasi. Kelima, fondasi reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM dari sebelumnya  6 kedeputian pada 2020 menjadi hanya 4 kedeputian pada 2021. Smesco Indonesia diarhkan fokus pada pengembangan UMKM dan koperasi berdaya saing global. Adapun, LPDB fokus pada pengembangan koperasi sektor riil dan pengembangan model bisnis.


 

 

KOMENTAR