Kepala CDC Amerika: Risiko COVID-19 Pada Wanita Hamil Lebih Tinggi Dari Wanita Biasa

New York, Inako

Kepala Pusat Pencegahan Penyakit (CDC) AS Robert Redfield kepada wartawan pada hari Kamis (25/6) mengatakan, wanita hamil memiliki tingkat risiko COVID-19 yang parah dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

CDC telah menemukan bahwa wanita hamil lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif dan memakai ventilator mekanik daripada wanita yang tidak hamil.

Badan tersebut mengatakan bahwa wanita hamil tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Ditambahkan itu belum memiliki data tentang bagaimana COVID-19 mempengaruhi hasil kehamilan tersebut.

Redfield mengatakan bahwa banyak infeksi di kalangan anak muda disebabkan oleh peningkatan diagnosa penyakit di antara kelompok itu, yang anggotanya lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit daripada orang tua.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Minum Kopi Asal Jangan Berlebihan

Baca Juga: Bantu Tingkatkan IQ Bayi, Ahli Gizi Sarankan Ibu Hamil Banyak Konsumsi Seafood

Baca Juga: Merokok Selama Kehamilan Membahayakan Kesehatan Bayi

Agensi dapat menggunakan platform media sosial TikTok untuk mencoba menjangkau kaum muda dengan peringatan untuk menjaga jarak sejauh 6 kaki, mengenakan penutup wajah dan menghindari pertemuan besar.

“Titik-titik panas yang kita lihat ini ... Itu sangat penting. Dan kita perlu menanggapi mereka, ”kata Redfield, menunjuk ke rawat inap yang meningkat di Arizona dan Texas.

Sementara kasus COVID-19 di negara-negara seperti New York dan New Jersey, coronavirus meningkat di Selatan dan Barat karena negara telah membuka kembali restoran dan bisnis. Banyak dari kasus baru itu ada di kalangan anak muda, katanya.

CDC mengatakan bahwa orang-orang dengan kondisi kardiovaskular dan ginjal yang serius, penyakit paru obstruktif kronis, obesitas, penyakit sel sabit, keadaan immunocompromised dari transplantasi organ dan diabetes tipe 2 yang paling berisiko. Juga berisiko, tetapi kurang begitu, adalah orang-orang dengan tekanan darah tinggi.