Ketua Presidium KPPI Nilai Indonesia Butuh Pemimpin Berwibawa dan Efektif Seperti Puan

Binsar

Thursday, 21-04-2022 | 15:20 pm

MDN
Ketua Presidium Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), Kanti W Janis [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Ketua Presidium Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), Kanti W. Janis menilai Ketua DPR RI Puan Maharani seorang pemimpin yang berwibawa dan efektif. Kewibawaan dan efektivitas Puan, kata Janis, tampak dalam proses pembahasan RUU TPKS hingga pengesahannya 12 April lalu.

Menurut Kanti, upaya cucu Bung Karno itu dalam menyerap aspirasi public, saat proses perumusan Undang-Undang TPKS, pantas mendapat apresiasi dari banyak kalangan, khususnya Kaukus Perempuan.

“Ada kepemimpinan yang efektif terutama dari pimpinan DPR. Saya kira kedepan kita butuh banyak model kepemimpinan politik yang berwibawa dan efektif seperti Puan Maharani,” kata Kanti dalam pernyataan tertulisnya, Kamis, (21/04).

 

 

Aktivis gerakan literasi itu mengatakan, lahirnya UU TPKS ini merupakan salah satu tanda Indonesia sudah memasuki era modern.

Negara modern, sambung Kanti, ditandai dengan adanya perlindungan yang maksimal terhadap kaum perempuan dan kelompok rentan.

“Ciri utama negara modern adalah memberi perlindungan nyata tidak hanya untuk perempuan, namun juga kelompok rentan lain,” tandasnya.

Kanti berharap, UU ini akan menutu cela bagi pelaku kejahatan seksual untuk bergerak bebas mencari mangsanya.

Bukan hanya itu, UU ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual kelompok perempuan.

 

 

Untuk itu, Kanti mengajak semua pihak untuk mengawal implementasi UU ini agar tidak hanya garang dalam rumusan kosong di atas kertas.

Kanti W Janis terpilih menjadi Ketua Presidium dalam Kongres VI Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) yang dilaksanakan secara hibrid, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (12/12/2021).

Kanti W Janis yang menjdi perwakilan dari PDI Perjuangan, akan memimpin KPPI bersama empat anggota presidium lainnya yaitu, Rahayu Saraswati (Gerinda), Saniatul Latifah (Golkar), Irma Suryani Chaniago (Nasdem) dan Hindun Anisa (PKB).

 

 

KOMENTAR