Ketum PBNU Minta Semua Pihak Tak Persoalkan “Salam Semua Agama”

Sifi Masdi

Wednesday, 13-11-2019 | 08:59 am

MDN
Ketua Umum PBNU PBNU Said Aqil Siroj

Jakarta, Inako

Polemik terkait penggunaan “Salam Semua Agama” masih bergulir hingga saat ini. Bila masalah ini terus dipersoalkan maka berpotensi menganggu keharmonisan kehidupan umat beragama di Tanah Air. Oleh karena itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj meminta semua pihak untuk tidak mempersoalkan penggunaan “salam semua agama” di acara resmi. Menurut Said, iman itu ada di hati.

"Sah-sah saja. Tidak berpengaruh yang penting hati kan, iman di hati kan, bukan di mulut," kata Said di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).

Said menjelaskan soal kalimat salam dalam agama Islam. Said memaparkan beda makna salam antara selamat dan salah satu nama Allah atau Asmaul Husna.

"Gini, kalau As-Salamu itu kita niatkan salah satu nama Allah, kan As-Salam, itu nggak boleh. Tapi kalau assalamu bahasa Arab yang artinya selamat, boleh. Selamat pagi, bahasa Indonesia. Kalau bahasa Arab-nya salam, selamat. Itu kan bahasa Arab itu. Tapi kalau As-Salam itu salah satu nama Allah, Asmaul Husna, nggak boleh orang nonmuslim hanya orang Islam saja yang boleh, As-Salam itu nama Allah. Tapi kalau salam dalam arti ucapan selamat bahasa Arab selamat pagi boleh," paparnya.

Karena itu, pengucapan 'assalamualaikum' kembali ke niat. "Iya itu tadi. Assalamualaikum, itu niatnya ya membahasaarabkan selamat pagi, selamat sejahtera, salam damai, dibahasaarabkan jadi 'assalamualaikum' bahasa Arab-nya," tuturnya.

Senada dengan Said, sebelumnya Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meminta semua pihak berhenti berdebat soal salam semua agama dalam acara resmi.

"Hendaknya semua pihak menghentikan perdebatan masalah ucapan salam karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama," kata Zainut Tauhid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2019).

Zainut Tauhid mengakui bahwa pihaknya menghargai berbagai pandangan dan pendapat baik yang melarang maupun yang membolehkan salam semua agama karena masih dalam batas perbedaan yang dapat ditoleransi. Karena itu, ia lebih memilih mengedepankan persaudaraan untuk mengakhiri polemik ini.

 

TAG#PBNU, #MUI, #Salam Semua Agama

163317585

KOMENTAR