Koalisi untuk Pilpres 2024 Masih Cair, Pasangan Capres-Cawapres Belum Ada yang Final
JAKARTA, INAKORAN.COM
Tiga bulan menjelang Pilpres 2024, belum ada satu pun koalisi yang menyodorkan kepastian, baik soal rekan kompetisi maupun soal pasangan capres-cawapres yang diusung. Masing-masing partai masih menjajak kemungkinan kerja sama dengan banyak pihak.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memang sudah memantapkan niat mengusung Anies Baswedan. Namun, sembilan bulan setelah deklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, KPP belum juga mengumumkan cawapres.
Plt. Sekertaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan, KPP tidak terburu-buru mengumumkan cawapres Anies. Pasalnya mereka sudah jadi koalisi pertama yang umumkan bakal capres.
Proses penentuan cawapres masih terus berlangsung. Tim delapan dalam tubuh KPP akan terus mendampingi Anies Baswedan sampai yang bersangkutan menentukan pilihan finalnya.
Adapun PDI Perjuangan yang mengusung calon sendiri (Ganjar Pranowo) masih terus menjajak kerja sama, baik dengan partai di parlemen maupun dengan partai-partai non-parlemen.
Selain dari PDI Perjuangan, Ganjar sudah mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan juga dari Perindo, Hanura, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca juga: Koalisi Perubahan Didesak Segera Konsolidasi Kekuatan untuk Dongkrak Elektabilitas Anies
Dukungan PPP pada Ganjar bukanlah dukungan tanpa syarat. Mereka mengajukan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Pernyataan dukungan PPP pada Ganjar sebenarnya cukup mengejutkan. Pasalnya, partai berlambang Kaaba itu merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dirancang bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Walaupun sudah lama dibentuk, koalisi ini belum menentukan calon presiden. Golkar tetap pada pendirian mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto. Namun, sampai sejauh ini, Menko Perekonomian itu belum juga dideklarasikan.
Diperkirakan, agak sulit bagi Airlangga menjadi calon presiden, karena salah satu anggota KIB sudah menyatakan dukungan pada bacapres lain. Namun, kesulitan ini bukan juga sesuatu yang pasti. Dalam politik, segala sesuatu bisa terjadi.
Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum juga mengumumkan cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto.
Baca juga: Menanti Pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto
Dalam situasi itu, muncul isu bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bulan Juli ini.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga dikabarkan berencana bertemu dengan Megawati. PDI Perjuangan sendiri berkali-kali menegaskan bahwa mereka terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa saja.
Komunikasi antarpartai dari koalisi yang berbeda itu menandakan adanya keinginan dan kebutuhan untuk membangun kerja sama. Banyak kepentingan yang perlu dipertemukan sebelum akhirnya mengambil keputusan final.
Apakah nanti, partai-partai ini akan tiba pada keputusan final pada waktu yang tepat? Ini yang dinanti-nantikan publik. Tepat atau tidak waktunya, (seperti yang kita yakini bersama-sama) politik selalu menjadi seni mengambil keputusan.
TAG#Prabowo Subianto, #Koalisi Perubahan, #Pilpres 2024, #Anies Baswedan, #Ganjar Pranowo
188652332
KOMENTAR