Kunjungi METI, Menteri Teten Dorong Penguatan Kerja Sama UMKM Indonesia-Jepang

Sifi Masdi

Saturday, 05-08-2023 | 10:16 am

MDN
MenKopUKM Teten Masduki  dan  Wakil Menteri Parlemen METI Jepang Nagamine Makoto [dok:menkopukm]

 


 

Tokyo, Inako

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menemui Wakil Menteri Parlemen METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang Nagamine Makoto untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang UMKM dan koperasi.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, Jepang adalah salah satu mitra utama dan strategis bagi Indonesia.

Pertemuan Menteri Teten Masduki dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang di Tokyo [dok:menkopukm]

 

“Kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang koperasi dan UMKM sudah berlangsung cukup lama sejak tahun 1978. Kami berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan dan dapat memberikan manfaat lebih kepada kedua negara,” kata MenKopUKM Teten Masduki di Tokyo, Jepang, Rabu (2/8).

Dalam prioritas kebijakan Indonesia, kata Menteri Teten, Presiden Jokowi menetapkan kebijakan substitusi impor melalui afirmasi 40 persen belanja barang dan jasa Pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM. Serta kemudahan pembiayaan UMKM dengan meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM dari sekitar 21 persen saat ini menjadi 30 persen pada 2024.

 

 

 

“Kami juga melanjutkan hilirisasi komoditas unggulan oleh UMKM. Seperti rumput laut, perikanan (termasuk udang, kepiting, dan sidat), natural ingradient, bio farmaka, buah-buahan, bambu, kelapa, kelapa sawit, dan peningkatan nilai tambah bagi komiditas unggulan tersebut,” katanya.

Selain itu, mengembangkan start-up dan melakukan digitalisasi UMKM. Terakhir, peningkatan kemitraan dan akses pasar UMKM masuk ke dalam rantai pasok global.

Untuk itu, bersama dengan METI, Menteri Teten berharap dukungan METI agar inisiatif kerja sama yang telah dijajaki selama di Jepang, termasuk bersama IFC, Small and Medium Enterprise-Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan (SMRJ), Pemerintah Kota Gamagori dan sejumlah industri di Jepang dapat ditindaklanjuti bersama.


 

 

KOMENTAR