Labuan Bajo Masuk Destinasi Wisata Super Prioritas, Menko Luhut: Jaga Kebersihan

Johanes

Friday, 06-03-2020 | 20:27 pm

MDN
Puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di Labuhan Bajo, Manggarai Barat

Labuan Bajo, Inako

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan kebersihan adalah masalah utama dalam industri pariwisata. 

“Presiden telah mencanangkan 5 destinasi wisata super prioritas yang harus selesai tahun ini, sedang kita kebut. Disini, masalah yang paling penting adalah masalah kebersihan. Pemerintah memberikan fasilitas edukasi, tapi tanpa kerja sama kita semua, ini tidak berjalan baik. Jadi saya minta kepada Gubernur, Bupati dan semua yang hadir supaya ikut terlibat,” katanya saat memberi sambutan pada puncak acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (6/3/2020).

Ia meminta seluruh elemen masyarakat seperti sekolah, perguruan tinggi, swasta, rumah-rumah ibadah dll secara aktif bicara masalah kebersihan, membuang  sampah pada tempatnya.

“Sampah ini bisa dibikin tema bahwa sampah adalah musuh bersama. Ia tidak mengenal ras dan agama. Jika tidak dikelola ia menjadi musuh masa depan kita,” katanya. 

Menko Luhut mengatakan pejabat harus melakukan perubahan pola pikir sembari meminta para pemimpin, terutama di pemerintahan menjadi pemimpin yang mau turun ke bawah, melihat keadaan masyarakatnya. “Anda harus menjadi teladan, lead by example, jangan hanya mendikte. Jika Anda tidak memberi contoh, tidak memperbaiki kebersihan dan pendidikan di sini. Anda bisa dijajah oleh kemiskinan. Bapak-bapak Bupati coba lihat apakah ada kasus stunting di wilayah Anda. Mari  kita perhatikan, kalau kita bekerja sama, kita pasti bisa mengatasinya,” ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar sebagai penyelenggara HPSN 2020, dalam sambutannya mengatakan pemerintah terus malakukan upaya gerakan mengolah sampah mandiri 3R, reduce, reuse, dan recycle. Telah dilakukan pengelolaan nasional dan internasional, sehingga pengelolaannya secara holistik terpadu dari hulu dan hilir.

“Secara umum terdapat peningkatan animo masyarakat yang cukup tinggi dari 2015-2019. Tahun 2015 kelompok tergabung 1.100 kelompok di beberapa kabupaten kota. Di tahun 2019, kita punya sebanyak 5.540 komunitas di seluruh kabupaten kota,” kata Menteri Siti.

Partisipasi Masyarakat
Menko Luhut lalu melanjutkan kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat, ia mengunjungi UD. Bintang Sejahtera di Lombok dan melihat secara langsung partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. 

“Kami mendapat sampah dari unit bank sampah yang bekerja sama dengan UD. Bintang Sejahtera, mereka mengumpulkan sampah anorganik dari seluruh unit bank sampah di Lombok, mulai dari kertas, plastik, botol bekas, dan aluminium,” kata Sawal, salah satu pengelolanya. 

Sampah yang terkumpul tersebut  lalu diolah dengan mesin penghancur sampah. Tetapi, menurut Sawal, ada jenis sampah yang memerlukan perlakuan berbeda, seperti plastik kresek. “Plastik kresek kami olah menjadi batako, yang kualitasnya lebih baik dari batako biasa karena lebih kuat,” ujar Ismail, salah satu pengelola menjelaskan.

Menko Luhut mengapresiasi pengolahan sampah ini yang secara langsung bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus membantu menjaga kebersihan lingkungan. “Kami akan bantu yang Anda butuhkan, jika Anda butuh mesin dengan kapasitas lebih besar, kami akan bantu mencari jalannya,” katanya. 

Sawal mengatakan usaha ini bisa meraup omzet hingga Rp. 5 miliar per tahun.

Mandalika
Lalu Menko Luhut menyempatkan untuk meninjau Mandalika. Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer mengatakan progres pekerjaan masih berjalan sesuai rencana. 

“MotoGP masih berproses, tidak ada masalah yang serius. Hotel masih berjalan pembangunannya. Hotel yang masih dalam proses ada tiga hotel. Tapi kami juga bangun camping ground untuk akomodasi para penonton,” kata Menko Luhut kepada media saat meninjau KEK Mandalika.

Menurut Abdulbar, profil penonton MotoGP adalah penonton berusia muda yang diasumsikan akan menyewa akomodasi yang relatif tidak terlalu mahal seperti hotel budget, hostel atau camping ground.

Saat mendapat paparan dari Mandalika Sirkuit di pariwisata The Mandalika, Menko Luhut berpesan agar ITDC serius dalam proses pembangunannya. “Kalau bisa Anda hire konsultan internasional yang terbiasa membangun sirkuit. Tidak boleh main-main,” katanya.

Abdulbar mengatakan DORNA (pemegang hak siar) telah juga menunjuk konsultannya untuk mengawasi pembangunan sirkuit ini.

Menko Luhut juga mendapat laporan progres pengerjaan listrik dari PLN, jaringan komunikasi dari Telkomsel dan rumah sakit, yang menjadi pendukung terselenggaranya event ini. 

Sirkuit Mandalika dijadwalkan akan menyelenggarakan tes pra musim pada sekitar Maret tahun depan. The Mandalika adalah kawasan seluas 1175 hektar. Sirkuit Mandalika direncanakan akan memiliki panjang 4,31 km dan 17 tikungan yang dibangun di tengah-tengah kluster sport  & entertainment di kawasan pariwisata The Mandalika. Sirkuit terbuka ini memiliki pemandangan perbukitan dan pantai.

KOMENTAR