Lakukan Reboisasi di Wilayah BOSF, dr. Martin : Untuk kita dan orang utan

Rizkia

Saturday, 12-11-2022 | 18:25 pm

MDN

Samboja, Inako

 


Wilayah konservasi Borneo OrangUtan Survival Foundation yang beberapa waktu lalu di jamah oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab kembali akan dilakukan penghijauan. Kali ini yang mengambil bagian dalam melestarikan salah satu rumah dan konservasi hewan endemik Kalimantan ini adalah Polda Kalimantan Timur yang mana juga sekaligus rangkaian kegiatan HUT ke 77 Korps Brimob.

"BOSF adalah satu dari 2 konservasi orang utan yang berada di Kalimantan ini satu lagi ada di Kalteng, tempat kami khusus untuk merawat dan merehabilitasi orang utan sehingga hutan menjadi aspek penting bagi kami," tutur dr. Jamartin Sihite, CEO BOSF.

Ia mengatakan aspek hutan penting karena di BOSF sendiri tugas mereka adalah menyelamatkan, merehabilitasi dan melepasliarkan kembali orang utan yang masih ada. 

"Kalau tugas bapak-bapak polisi ini menertibkan tapi tugas kami meliarkan kembali orang utan, dan kami punya sekitar 200 orang utan yang berada di pusat rehabilitasi kami dan siap dikirimkan ke hutan," ungkapnya kepada media ini.

Selain orang utan yang siap dilepas liarkan ia juga menjelaskan beberapa orang utan yang saat ini tidak bisa dilepaskan kembali ke hutan namun sudah dibuatkan rumah berupa pulau untuk tempat bersarang.

"Nanti setelah penanaman kita akan tengok juga ya beberapa orang utan yang tidak mungkin kami lepaskan namun kami tempatkan di pulau," paparnya.

Selain merehabilitasi, BOSF sendiri juga melakukan penjagaan terhadap hutan tempat melepaskan orang utan yang telah usai direhabilitasi agar tak lagi di jamah manusia yang tak bertanggung jawab.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih teman-teman dari kepolisian bersedia bersama kami melakukan penanaman, karna ini merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita dan juga orang utan," tambahnya.

Sebanyak 7500 bibit berbagai jenis pohon akan ditanam dikawasan tersebut. Apalagi sekitar 2 hektar wilayah BOSF baru-baru ini menjadi sasaran penggalian tambang ilegal. 

KOMENTAR