Liga Belarusia Tetap Digelar di Tengah Pandemi Corona

Binsar

Monday, 13-04-2020 | 07:29 am

MDN
Belarusia adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih melanjutkan pertandingan sepak bola di tengah pandemi coronavirus [ist]

Minsk, Inako

Belarusia adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih melanjutkan pertandingan sepak bola di tengah pandemi coronavirus, meski banyak fans yang  memboikot pertandingan karena khawatir terserang penyakit tersebut.

Jumat (10/4) pekan lalu, tim lokal FC Neman Grodno bermain imbang dengan FC Belshina Bobruisk di Grodno, sebuah kota yang terletak di bagian barat negara itu.

Baca Juga: Fokus Tangani Pandemi Coronavirus, Pemerintah Spanyol Belum Memikirkan Sepak Bola

Laga itu hanya disaksikan 253 orang dibandingkan tahun lalu yang disaksikan sekitar 1.500 orang.

Meski Presiden Alexander Lukashenko telah menolak memberlakukan tindakan penguncian yang ketat, namun pertandingan belum diisinkan untuk dilakukan di tempat terbuka seperti sebelumnya.

"Tentu saja, itu adalah masalah utama," kata pelatih Belshina Eduard Gradoboyev, ketika ditanya tentang kurangnya penonton.

“Karena sepakbola adalah untuk penonton. Dan ketika Anda datang ke stadion yang benar-benar setengah kosong, terutama yang bagus seperti di sini di Grodno, itu agak tidak nyaman," lanjutnya.

Penggemar Neman Grodno sendiri justru mendesak orang untuk menjauhi laga itu karena khawatir terdampak coronavirus.

"Mari kita tetap di rumah, mengurangi risiko yang terkait dengan penyebaran coronavirus, melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai," kata para penggemar dalam sebuah pernyataan yang dimuat di laman resmi klub.

Baca Juga: Inter Milan Serius Bajak Lionel Messi Musim Depan

Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Belarusia menjelaskan keputusannya untuk melanjutkan pertandingan didorong karena kenyataannya jumlah kasus corona di negara Eropa Timur itu rendah.

Namun, angka terbaru menunjukkan bahwa Belarusia memiliki 2.226 kasus, dengan 23 kematian. Meski demikian, pihak klub berdalih bahwa mereka harus mematuhi keputusan federasi.

"Federasi memutuskan untuk bermain - jadi kami bermain," kata pelatih Neman Igor Kovalevich.

Menurutnya, sebelum laga berlangsung, klub selalu mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat seperti menggunakan pembersih tangan dan memastikan bahwa para penggemar tidak duduk berdekatan satu sama lain.

Baca Juga: Stadion Santiago Bernabeu Kini Berubah Fungsi

Seorang pendukung bernama Vladimir, yang datang ke stadion, mengaku dirinya memiliki sedikit kekhawatiran, namun tetap datang ke stadion.

“Apakah saya khawatir atau tidak khawatir? Saya kira kemungkinan besar tidak, ”katanya. “Karena pertama-tama tidak banyak orang yang datang untuk menonton sepak bola, tidak ada orang banyak,” katanya.

Sementara itu, Nikolay Zolotov pemain Belarusia yang bermain untuk klub Rusia Ural Yekaterinburg mengaku tidak terlalu optimis dengan keputusan melanjutkan laga.

Dalam sebuah wawancara dengan Tribuna.com, sebagaimana dilansir Inakoran.com dari Reuters, Senin (13/4/20) pagi WIB, membandingkan situasi saat ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl tahun 1986 di negara bekas Uni Soviet, di mana pihak berwenang menyembunyikan besarnya dampak bencana kepada masyarakat umum dalam waktu yang lama.

"Tidak ada yang benar-benar tahu berapa banyak orang yang sakit, di mana mereka sakit, bagaimana mereka dirawat," katanya. "Saya pikir: apakah tidak ada yang benar-benar berubah dalam 34 tahun?"

Saat ini, Zolotov tinggal di Vitebsk, daerah yang menempati urutan kedua, setelah Minsk, dalam jumlah kasus coronavirus.

Lukashenko, yang telah memerintah negara itu dengan tangan besi sejak 1994, telah menyebut kekhawatiran tentang coronavirus sebagai "psikosis", meresepkan minum vodka dan pergi ke sauna untuk memerangi penyakit, dan mengatakan dia lebih khawatir tentang ekonomi.

Baca Juga: Presiden RFEF Usulkan Pinjaman 500 Juta Euro Untuk Atasi Krisi La Liga Akibat Coronavirus

Pada pertemuan dengan para pejabat pada 7 April lalu, dia mengatakan bahwa dirinya bisa dengan mudah memberi instruksi melakukan karantina hanya dalam waktu 24 jam. "Tapi apa yang akan kita makan, itulah yang menjadi masalah besar,” tambahnya.

KOMENTAR