LIPI: Fakta Terkait Virus Corona yang Perlu Kita Ketahui

Binsar

Thursday, 23-01-2020 | 11:50 am

MDN
Kantor Pusat LIPI [ist]

Inakorang.com

Virus Corona mengejutkan dunia. Berita tentang wabah ini begitu cepat tersebar melalui berbagai media ke hampir semua negara di dunia. Akibatnya, banyak warga yang ketakutan saat ini.

Virus Corona atau yang juga disebut Coronavirus, pertama muncul di China. Kini, virus itu disinyalir mulai meluas ke belahan dunia lainnya.

Terkait hal itu, masyakat diharapkan bisa mengetahui pasti sejumlah fakta terkait virus ini seperti dilansir Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Dr. Andi Utama berikut ini.

1. Dalang Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS

Kasus sindrom pernapasan akut parah, atau lebih dikenal dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) ternyata bukan disebabkan oleh bakteri Chlamydia. Penelitian terbaru menyebut dalang penyakit ini adalah Coronavirus atau Virus Corona.

2. Mirip Flu

Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan, kenyataannya, memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan Coronavirus.

3. Tak Hanya Manusia, Corona Juga Menginfeksi Binatang

Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia.

 

Virus Corona menyebar melalui udara [ist]



4. Tidak Menular Lewat Udara

Virus ini sangat host-specific, sehingga Coronavirus yang menginfeksi salah satu binatang hanya menginfeksi binatang tersebut. Virus tersebut tidak bisa menginfeksi binatang lain dan bahkan manusia. Virus ini tidak stabil di udara, dan hanya mampu hidup selama 3 jam, sehingga kecil sekali kemungkinan penularan lewat udara. Kemungkinan besar penularan virus ini adalah lewat bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kepada orang yang dekat dengannya.

5. Belum Ada Obatnya

Replikasi Coronavirus berlangsung di sitoplasma sel dan virus ini juga bisa berkembang-biak di sel yang sudah diambil nucleus-nya (enucleated cells). Dalam percobaan di luar tubuh (in vitro), actinomycin D bisa menghambat replikasi Coronavirus di dalam sel. Namun belum ada studi tentang efektifitas antibiotik ini secara klinis. Karena itu, belum ada keputusan apakah antibiotik bisa menekan perkembang-biakan virus ini di dalam tubuh manusia.

KOMENTAR