Mahasiswa Merdeka Lakukan Kunjungan Ke Situs Bersejarah Balikpapan

Rizkia

Monday, 24-10-2022 | 12:19 pm

MDN

Balikpapan,Inako

 


Para mahasiswa yang tergabung dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri melakukan kunjungan ke situs-situs bersejarah Kota Balikpapan yang berada di wilayah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan. (Sabtu, 22/10). Program pertukaran mahasiswa ini merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dan dilaksanakan pada Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023. Kunjungan difasilitasi oleh Institut Teknologi Kalimantan. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari Modul Nusantara ini diikuti oleh 20 mahasiswa yang berasal dari 16 Universitas di Indonesia. Situs sejarah yang dikunjungi meliputi Rumah Cagar Budaya Dahor, Tugu Australia dan monumen Sumur Mathilda. Para peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

“Kami mengikuti program pertukaran mahasiswa dan saat ini berkesempatan untuk mengunjungi tempat bersejarah yang ada di Kota Balikpapan,” kata Hamdi Sholahudin (21), mahasiswa pertukaran yang berasal dari Universitas Islam Nusantara Bandung.

Hamdi mengaku bahwa kegiatan seperti ini merupakan kegiatan pertama kalinya ia lakukan. “Kesannya sangat berarti, karena ini merupakan pertama kalinya kami mengikuti pertukaran mahasiswa khususnya ke Kota Balikpapan dan ini menjadi wawasan baru tentang Pertamina, serta tentang pemanfaatan energi yang berkembang pesat sebagai salah satu penyokong negara kita,” kata Hamdi.

Antusias juga ditujukkan oleh peserta lainnya. “Kami mengikuti pertukaran mahasiswa dari kampus merdeka. Salah satu modulnya yaitu mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Balikpapan,” kata Desy Fitrah Karim (19) mahasiswa pertukaran dari Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara.

Desy menjelaskan bahwa dalam program kampus merdeka yang mereka lakukan, terdapat modul yang berisikan tentang kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Dia juga sangat bersyukur karena berkesempatan untuk belajar sejarah perminyakan di Kota Balikpapan.

“Saya sangat bersyukur bisa berada disini sehingga tahu banyak hal seperti perminyakan, sejarah Kota Balikpapan sebagai kota Minyak, bahkan sampai monumen-monumen yang ada di Kota Balikpapan,” kata Desy.

Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyampaikan bahwa sejarah Kota Balikpapan memang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan industri perminyakan. "Penyebutan Kota Balikpapan sebagai Kota Minyak tentunya tidak dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan dan perkembangan Kota Balikpapan," kata Chandra.

Sebagai bahan pembelajaran kepada generasi muda termasuk dunia pendidikan, situs-situs bersejarah itu saat ini dirawat dan dikelola oleh PT KPI Unit Balikpapan. "Kami menyambut baik kunjungan ini, apalagi pesertanya berasal dari berbagai kampus di Indonesia. Para mahasiswa tersebut kebanyakan berasal dari daerah yang tidak ada industri perminyakannya. Kondisi yang mungkin saja berbeda dengan Kota Balikpapan," jelasnya.

Untuk itu Chandra berharap, kunjungan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi para mahasiswa yang hadir. "Semoga kehadiran para mahasiswa ini semakin memperluas informasi terkait dengan sejarah dan perkembangan Kota Balikpapan, dan tentunya dapat mendukung operasional Pertamina sebagai salah satu objek vital nasional," harap Chandra.

Senada dengan hal tersebut, Relawan Pengelola Rumah Cagar Budaya Dahor Rudiansjah mengatakan keberadaan Rumah Dahor akan semakin menarik dimasa depan. “Balikpapan ini ke depan akan menjadi tempat tujuan wisata, oleh karena itu tempat-tempat bersejarah sebagai salah satu destinasi wisata dan edukasi perlu dijaga,” tutup Rudiansjah.

KOMENTAR