Mahfud Ungkap Penyataan Prabowo Soal Indonesia Bubar Tahun 2030 Mengacu Pada Buku Fiksi

Sifi Masdi

Wednesday, 13-12-2023 | 18:07 pm

MDN
Cawapres Mahfud Md dalam seminar kebangsaan di Universitas Faletehan, Serang, Banten, Rabu (13/12/2023) [ist]

 

 

 

Cilegon,  Inako

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud Md, memecah keheningan dengan mengungkap klarifikasi terkait pernyataan kontroversial Prabowo Subianto menjelang Pilpres 2019 lalu. Dalam sebuah seminar kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten, pada Rabu (13/12/2023), Mahfud menjelaskan bahwa Prabowo sebenarnya mengutip dari sebuah buku fiksi berjudul "Ghost Fleet

Dalam kampanye Presiden 2019, Prabowo menyebut bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030.  Pernyataan ini menuai reaksi keras dan perdebatan di kalangan masyarakat. Namun, Mahfud membuka tirai dan menyoroti bahwa pernyataan tersebut bukanlah ramalan, melainkan cuplikan dari sebuah novel yang menampilkan gambaran dunia di masa depan.

 

BACA JUGA: Tim Medsos Ganjar-Mahfud Siap Menangkan Pertarungan Udara

 

"Saya akan sampaikan cerita yang saya sampaikan di beberapa tempat, saya sampaikan pada tahun 2018 kampanye presiden tahun 2019, calon presiden waktu itu melawan Pak Jokowi, Pak Prabowo, berpidato kalau Indonesia seperti ini tahun 2030 Indonesia ini bubar," ungkap Mahfud, merinci asal-usul pernyataan kontroversial tersebut

Menurut Mahfud, Prabowo yang dikenal sebagai sosok berpengetahuan luas dan berliterasi tinggi mengutip buku berjudul "Ghost Fleet." Buku ini sebenarnya adalah sebuah novel fiksi yang membahas tentang masa depan dunia, dengan latar belakang tahun 2030 dan perkiraan terjadinya perang akibat kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan atau artificial intelijen (AI).

"Pak Prabowo itu orang pintar, kaya, berliterasi, sehingga dia diserang. Dari mana dia menghitung Indonesia akan bubar tahun 2030. Sudah itu Pak Prabowo mengutip sebuah buku. Ini ada bukunya kata Pak Prabowo judulnya Ghost Fleet," jelas Mahfud, memberikan gambaran konteks dari pernyataan tersebut.

 

BACA JUGA:  Prabowo Subianto: Tahanan Politik yang Katanya Saya Culik, Sekarang Ada di Pihak Saya

 

Mahfud menambahkan bahwa penulis buku tersebut, seorang wartawan ahli intelijen, menciptakan narasi fiksi tentang dunia pada tahun 2030, yang melibatkan perubahan besar dalam komponen negara dan konflik global.

"Dan Indonesia sudah tidak ada, maka keadaan perang antar negara akan terjadi. Ternyata itu adalah novel perang, bukan buku ilmiah. Itu ditulis oleh seorang wartawan ahli intelejen, menulis buku seperti itu, ramalan di tahun 2030, sehingga apa yang dikatakan adalah cuma novel khayalan," kata Mahfud.

Dengan penjelasan ini, Mahfud Md berusaha meredakan kontroversi dan memastikan bahwa pernyataan Prabowo bukanlah ramalan apokaliptik, melainkan cuplikan dari karya fiksi yang membahas kemungkinan masa depan dunia dengan cara yang kreatif dan imajinatif.


 

 

KOMENTAR