Maritim Muda Nusantara Minta Pemerintah Cantumkan Pembangunan Kemaritiman dalam RPJMN 2020-2025
Jakarta, Inako
Ketua Umum Maritim Muda Nusantara, Kaisar Akhir S.I.K, M.Sc, menyayangkan rancangan teknokratik yang dipublikasi Bappenas dalam program RPJMN 2020-2025 tidak mencantumkan pembangunan kemaritiman atau program yang berorientasi kelautan.
Dalam RPJMN tersebut hanya ada 6 program pengarusutamaan yaitu (1) kesetaraan gender; (2) tata kelola pemerintah yang baik; (3) pembangunan berkelanjutan; (4) kerentanan bencana dan perubahan iklim; (5) modal sosial dan budaya; (6) tranformasi digital. Sementara program pembangunan kemaritiman tidak tercantum dalam rancangan tersebut, padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mencanangkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Dalam rancangan teknokratik itu hanya ada 6 program pengarusutamaan. Sayangnya, pembangunan kemaritiman tidak menjadi salah satu dari 6 program tersebut. Nah ini yang menjadi konsentrasi kami. Kami meminta agar pembangunan kemaritiman dimasukkan menjadi salah satu pengarusutamaan dalam program RPJMN 2020-2025. Sehingga cita-cita Indonesia seperti didengungkan Presiden Jokowi menjadi Poros Maritim Dunia dapat terwujud, dengan demikian kita tidak lagi kembali memunggungi laut seperti yang terjadi di masa lalu,” kata Kaisar Akhir kepada inakoran.com dalam Seminar Nasional Maritim Muda di Sekolah Tinggi Perikanan (STP), Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Simak video InaTv terkait program pembangunan kemaritiman dan jangan lupa klik "subscribe and like" demi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Seminar ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Maritim Nasional ke-56 (23 September 2019). Seminar dengan tema "Suara Pemuda untuk Indonesia Maju dan Poros Maritim Dunia," menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain, Dr Tukul Rameyo, Staf Ahli Bidang Sosio Antropologi Menteri Koordinator Kemaritiman sebagai Keynotes Speaker, Kaisar Akhir, S.I.K., M.Sc (Ketua Umum Maritim Muda Nusantara), Bima Trinanda Adhiria (Pjs. Ketua Senat Taruna Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta), Fernando Suya (Komandan Resimen Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran/STIP Jakarta), dan Nanda Anggiani Putri, S.Pi (Product Manager for Student, Mina Indonesia).
Menurut Kaisar, Maritim Muda Nusantara memiliki 9 program unggulan yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam rangka mencapai visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan juga mendukung Indonesia sebagai negara maju.
“Dari 9 program tersebut, kita punya program maritim muda training center. Program ini bertujuan untuk melatih para generasi muda Indonesia agar memiliki keterampilan di bidang kemaritiman yaitu untuk mengolah produk-produk perikanan, menjadi profesional muda di bidang kemaritiman, dan memiliki wawasan di bidang kemaritiman,” tambah Kaisar .
Terkait dengan pemberdayaan sektor kelautan, Kaisar mengakui bahwa kontribusi sektor kelautan untuk pendapatan negara masih sangat kecil. Bahkan ia menyebut sumbangan sektor kelautan masih berada di bahwa 10 persen. Karena itu, ia berharap untuk menggalang kerja sama mulai dari pemerintah, masyarakat dan anak-anak muda.
“Kami melihat anak-anak muda yang tergabung dalam Organisasi Maritim Muda Nusantara perlu diajak kerja sama, karena mereka memiliki idealisme, penuh inovasi. Kami punya semangat yang dapat disampaikan kepada masyarakat untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” tegas Kaisar
TAG#Poros Maritim Dunia, #Kemaritiman, #Sekolah Tinggi Perikanan, #Kaisar Akhir, #Seminar
184315972
KOMENTAR