Megawati Soekarno Puteri dan Pilpres 2024

Hila Bame

Wednesday, 28-12-2022 | 17:53 pm

MDN
Adlan Daie

 

 

Oleh : H. Adlan Daie
Pemerhati politik dan sosial keagamaan

JAKARTA, INAKORAN

Megawati Soekarno Puteri - selanjutnya ditulis Megawati  -  ketua umum PDI Perjuangan, satu satunya partai politik pemegang "golden ticket" yang memenuhi syarat ambang batas lebih dari 20% kursi DPR RI untuk pencalonan capres tanpa koalisi dengan partai politik lain sekalipun - hingga saat ini belum memutuskan siapa capres yang hendak diusung PDI Perjuangan dalam kontestasi pilpres 2024.


Hal ini memunculkan spekulasi politik misalnya "Lembaga Survey Indonesia" (LSI) Deni JA membaca Megawati "galau" dalam dilema politik terkait pengusungan dua kader PDI Perjuangan, yakni apakah Puan Maharani ketua DPR RI atau Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang akan diusung sebagai capres dalam komtestasi pilpres 2024.


Dilemanya "jika mengajukan Puan, PDIP takut Ganjar dipinang partai polirik lain"  demikian kesimpulan hasil survey LSI Deni JA di atas pada bulan Oktober 2022 yang menempatkan Ganjar Pranowo dalam elektabilitas tertinggi dari sejumlah nama tokoh politik dalam survey opini publik LSI.


Lembaga survey lain "Charta politika" pimpinan Yunarto Wijaya dalam rilis hasil survey lembaga yang dipimpinnya bahkan mengirim pesan "ancaman elektoral" bahwa PDI Perjuangan akan "anjlok" secara elektoral jika tidak mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres dalam pilpres 2024 seolah olah PDI Perjuangan dengan basis ideologi dan legitimasi sosial sangat kuat tergantung secara elektoral terhadap sosok Ganjar Pranowo.


Begitu dahsyat dua lembaga survey di atas dan beberapa lembaga survey lain  memframing elektabilitas Ganjar Pranowo di back up media, gerakan relawan dan manuver para elite politik menyiapkan "sekoci"  koalisi partai politik untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres jika kelak PDI Perjuangan tidak mengusungnya.


Ini sebuah cara sistematis untuk menekan Megawati pemegang "veto player" tunggal PDI Perjuangan untuk segera mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDI Perjuangan.


Sebagai representasi "kokoh" dari ideologi kebangsaan PDI Perjuangan - partai yang dipimpinnnya - Megawati yang mewarisi ideologi kebangsaan dari ayahandanya, presiden pertama RI, bung karno - berdaulat secara politik, berdikari dan berkepribadian kuat tentu sulit tunduk dan ditundukkan oleh semata mata kepentingan  pragmatisme elektoral dalam menentukan capres dari PDI Perjuangan.


Bagi Megawati menentukan capres dari PDI Perjuangan lebih dari sekedar urusan "elektabilitas" tapi sekaligus "keyakinan" bahwa capres yang hendak dicalonkan PDI Perjuangan harus mampu menjaga kesinambungan nilai nilai ideologi kebangsaan PDI Perjuangan. Itulah yang tidak dapat ditukar "an sich" hanya dengan kemenangan elektoral semu yang  ditopang kapitalisme modal para oligarkhi.


Dengan kata lain dalam perspektif ideologis PDI Perjuangan inilah penulis membaca Megawati pemegang hak prerogatif  tunggal penentu capres dari PDI Perjuangan belum mempublish sosok capres yang hendak dicalonkan PDI Perjuangan dalam kontestasi pilpres 2024. Jadi bukan persoalan dilema politik apakah hendak memajukan Puan atau Ganjar sebagaimana kesimpulan "imajinatif" LSI di atas.


Itulah yang gagal dipahami oleh para elite politik, relawan, pengamat politik dan sejumlah lembaga survey dari.keteguhan sikap politik dan ideologi perjuangan Megawati. 


Megawati sekali lagi tidak mudah tunduk dan ditundukkan.oleh framing media dan bahkan "ancaman elektoral" lembaga survey yang hendak mendikte sikap politik PDI Perjuangan dalam menentukan capres


PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati dua kali menang pemilu legislatif (pileg) dan pilpres terakhir justru karena  keteguhan sikap politiknya berpegang teguh pada nilai nilai ideologi kebangsaan PDI Perjuangan dan tidak tunduk pada "mainan" politik dari luar PDI Perjuangan. 


Lebih dari itu, PDI Perjuangan dengan daya topang basis sosial, legitimasi politik sangat kuat, kekuatan elektoral secara merata di 17 provinsi besar di Indonesia dan gerakan militansi kader secara ideologis acapkali terbukti mampu membalikkan temuan lembaga survey dan berhasil memenangkan event event kontestasi elektoral politik baik pilkada, pileg maupun pilpres.


Dalam konteks ini mari kita tunggu secara seksama siapa kelak figur yang diputuskan Megawati untuk dicalonkan sebagai capres dari PDI Perjuangan dalam kontestasi pilpres 2024.
 

 

KOMENTAR