Mengenaskan! Artis Film Dewasa Jepang Ditemukan Tewas Terikat di Tengah Hutan

JAKARTA, INAKORAN

Kabar duka datang dari industri film dewasa Jepang. Rina Arano, salah satu bintang film dewasa Jepang ditemukan tewas di Hutan Ibaraki, Jepang. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi telanjang dan terikat di batang pohon.

Polisi setempat memperkirakan, Arano sudah tewas dua minggu sebelumnya. Kondisi tubuhnya sangat mengenaskan dan sudah membusuk. Dari kabar yang beredar, Arano ditemukan oleh salah satu penggemarnya.

Saat ini polisi tengah menyelidiki penyebab kematiannya. Dari hasil otopsi, polisi menemukan bahwa Arano tewas karena mengalami patah tulang hyoid yang terletak di bawah lidah dan rahang. Polisi menduga, Arano dicekik sampai mati.

Arano dilaporkan hilang sejak 5 Juni 2022 lalu. Gadis berusia 23 tahun itu terakhir kali diketahui pergi bersama seorang pria berusia 33 tahun bernama Hiroyuki Sampaei.

Baca juga

Pria yang Pakai Ikat Pinggang Logo Hermes Dianggap Suka Selingkuh, Benarkah?

Dari sebuah rekaman CCTV, Arano masuk ke mobil Hiroyuki di depan Stasiun Api di Prefektur Ibaraki. Tiga hari setelah dilaporkan hilang, pencarian Arano pun dimulai.

Beberapa waktu kemudian, polisi pun berhasil menangkap Hiroyuki dan mulai melakukan interogasi untuk mengumpulkan informasi.

Hiroyuki mengakui bahwa dia mengenal Arano melalui aplikasi sosial media. Keduanya pun kerap berkomunikasi dan kemudian sepakat untuk bertemu. Hiroyuki pun kemudian membawa Arano ke Villa miliknya.

Baca juga

Pekerja Migran Madura Jadi Janda Kaya Setelah Diceraikan Suaminya

Dalam ponsel Hiroyuki, polisi menemukan foto tangan Arano diborgol. Hiroyuki membenarkan hal itu, namun membantah telah membunuh sang bintang film dewasa.

Di ruang bawah tanah villa Hiroyuki, polisi menemukan Kasur dan beberapa barang yang mengindikasikan bahwa seseorang pernah tinggal di sana.

Polisi menduga, Arano disekap di ruang bawah tanah itu sebelum dibunuh. Dugaan itu diperkuat dengan temuan foto Hiroyuki yang tengah mengemudi di jalanan menuju hutan Ibaraki.